banner 325x300
Gaya Hidup

13 Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi: Sebagai KB Alami hingga Cegah Risiko SIDS

×

13 Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi: Sebagai KB Alami hingga Cegah Risiko SIDS

Sebarkan artikel ini
13 Manfaat ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi: Sebagai KB Alami hingga Cegah Risiko SIDS
ASI: Ada banyak manfaat pemberian ASI eksklusif, baik bagi ibu maupun bagi sang bayi. (Foto: bbkpm-bandung)

CIANJURUPDATE.COM – Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pokok bagi bayi. Pemberian ASI eksklusif dilakukan sejak bayi lahir ke dunia hingga berusia enam bulan dan diteruskan hingga usia 2 tahun.

Selama periode tersebut, disarankan untuk hanya memberi Si Kecil ASI, tanpa tambahan asupan apa pun. Sebab, ada banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan oleh bayi.

Tidak ada asupan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. Sebab, air susu yang diproduksi secara alami oleh tubuh ini memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak.

Komposisinya pun lebih mudah dicerna ketimbang susu formula. Karena itu, ASI dapat dikatakan sebagai makanan utama bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Di usia ini, bayi juga sebaiknya tidak diberikan air putih atau pun jus.

Setelah bayi berusia 6 bulan, ia sudah bisa diberikan MPASI yang terdiri dari aneka makanan dengan kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Namun, pemberian ASI tetap bisa dilanjutkan hingga usianya 2 tahun.

13 Manfaat ASI Eksklusif

Tidak hanya untuk bayi, memberikan ASI eksklusif juga memberikan manfaat bagi ibu. Berikut adalah 13 manfaat yang bisa Si Kecil dan Anda dapatkan dari pemberian ASI eksklusif:

  1. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh Bayi

ASI mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis.

Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif.

  1. Membuat Si Kecil Cerdas

Ingin memiliki anak yang cerdas atau memiliki IQ yang tinggi? Coba beri bibit jitu sejak dia masih kecil, yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Berbagai penelitian juga menunjukkan hasil yang mendukung pernyataan bahwa bayi yang mendapat ASI, memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

  1. Berat Badan Ideal

Si Kecil lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif. Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI lebih sedikit merangsang produksi insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak. Maka, ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi.

  1. Tulang Bayi Lebih Kuat

Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih, memiliki tulang leher dan tulang belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali. Karena itu ASI eksklusif berperan penting dalam menunjang pertumbuhan tulang bayi yang kuat.

  1. Mendapat Limpahan Kolesterol

Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun, itu tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan pada ASI.

  1. Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)

ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat Si Kecil tidur. Penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS baru akan terlihat jika ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.

  1. Memperkuat Hubungan Ibu dan Anak

Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan Anda dengannya.

  1. Tubuh Lebih Cepat Langsing

Tahukah Anda bahwa menyusui dapat membakar kalori? Ya, kalori yang terpakai saat menyusui bisa membantu mengurangi berat badan setelah melahirkan. Namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

  1. KB Alami

Ovulasi bisa terhambat ketika Anda memberikan ASI eksklusif. Metode ini disebut juga dengan metode amenore laktasi. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda disarankan untuk siap menyusuinya kapanpun ketika dia membutuhkan. Untuk memperkecil peluang hamil, Bunda juga disarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang aman selama menyusui.

  1. Mengurangi Stres

Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang bisa memuat Anda merasa rileks.

  1. Mengurangi Perdarahan

Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus mempercepat kembalinya bentuk rahim seperti sebelum hamil.

  1. Mengurangi Risiko Kanker

Sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa mengurangi risiko Anda terkena kanker payudara dan ovarium. Namun menurut sejumlah penelitian, semakin lama Anda menyusui, semakin Anda terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.

  1. Hemat Uang

Selama memberikan ASI eksklusif, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Anda.

Selain berbagai manfaat di atas, ASI juga bisa dimanfaatkan untuk memandikan bayi. Riset membuktikan bahwa mandi ASI baik bagi kesehatan kulit bayi.

Selama menyusui, Anda disarankan untuk menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh (termasuk vitamin dan mineral). Karena ditakutkan asupan tersebut bisa memengaruhi ASI dan memberikan dampak tidak baik pada Si Kecil, misalnya alergi.

Menerapkan pola makan sehat sangat dianjurkan ketika Anda sedang menyusui, misalnya dengan mengonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak, makanan berserat, susu, dan banyak minum air.

Anda juga perlu mengetahui cara pelekatan menyusui yang tepat agar proses menyusui berjalan lancar.

Program ASI eksklusif sayangnya tidak bisa dijalankan pada wanita yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker, menderita tuberkulosis, mengonsumsi obat-obatan tertentu, pengguna narkoba, atau penderita HIV.

Jika mengalami masalah terkait produksi ASI, misalnya produksi ASI sedikit atau jumlah ASI kurang, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut atau mempertimbangkan donor ASI.

Bagi bayi yang tidak dapat diberikan ASI, jenis susu lain, seperti susu formula atau susu soya, bisa menjadi pilihan sebagai pengganti ASI.(sis)

Sumber: Alodokter.com

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan