Berita

Perkawinan dan Kekerasan Anak di Cianjur Harus Dicegah Sejak Dini

×

Perkawinan dan Kekerasan Anak di Cianjur Harus Dicegah Sejak Dini

Sebarkan artikel ini
Perkawinan dan Kekerasan Anak di Cianjur Harus Dicegah Sejak Dini
Kegiatan Edukasi Program We See Equal dari P&G Indonesia dan Save the Children Indonesia di SMPN 1 Cibeber.(Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kabupaten Cianjur menjadi daerah dengan angka perkawinan anak yang tinggi nomor dua di Jawa Barat dengan angka 48,66 persen. Tidak hanya itu, kekerasan terhadap anak pun menjadi hal yang selalu terjadi dari tahun ke tahun di Kota Santri.

Ada banyak faktor yang melatarbelakangi tingginya angka perkawinan dan kekerasan anak di Kabupaten Cianjur. Akan tetapi, belum ada pencegahan yang masif untuk mengurangi kasus tersebut.

Perusahaan multinasional Protect & Gamble (P&G) Indonesia bergerak bersama Save the Children Indonesia dengan menggelar acara #BerpihakPadaAnak: Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan Anak di SMPN 1 Cibeber, Kabupaten Cianjur, pada Jumat (23/9/2022). Kegiatan ini menjadi serangkaian pencegahan agar masa depan anak di Indonesia semakin cerah dan bebas dari kekerasan.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang SMP Dinas Pendidkian, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin; Presiden P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy; Plt CEO Save the Children Indonesia Dessy Kurwiany Ukar; dan Pakar Kesehatan, Piskologi dan Parenting, Ayank Irma. Kegiatan ini pun diikuti oleh guru, orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.

Ada sebanyak 100 orang tua siswa, 30 guru, dan 100 siswa SMP yang mengikuti program dengan nama “We See Equal” ini. Mereka diberikan edukasi interaktif tentang kesetaraan gender, pencegahan perkawinan anak, dan jenis kekerasan anak lainnya.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidkian, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin menjelaskan, kesadaran masyarakat dalam melaporkan kasus kekerasan anak cukup tinggi. Ia menilai, pemerintah harus serius dan bahu-membahu dalam menanggapi hal ini.

“Serta bahu-membahu dalam membuat aturan baku yang mengatur mekanisme pelaporan kasus kekerasan terhadap anak,” ungkap dia.

BACA JUGA: Viral! Diduga Anggota Dewan Hukum Supir Truk Injak Hingga Suruh Guling-guling
Perkawinan dan Kekerasan Anak di Cianjur Harus Dicegah Sejak Dini
Kegiatan Edukasi Program We See Equal dari P&G Indonesia dan Save the Children Indonesia di SMPN 1 Cibeber.(Foto: Istimewa)

Helmi pun mengapresiasi kegiatan P&G Indonesia dam Save the Children. Ia menilai program ini bisa menjangkau anak-anak secara langsung karena digelar di tingkat sekolah.

“Sehingga, orang tua, perangkat sekolah, dan anak-anak memiliki kesadaran soal pentingnya kesetaraan,” ucap dia.

Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy menyebut, program ini adlaah bagian dari komitmen sosial P&G Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan dan inklusifitas. Bersama Save the Children Indonesia, pihaknya akan melanjutkan kemitraan sebagai upaya meningkatkan kesetaraan gender.

“Dalam acara ini, kami melibatkan karyawan sebagai relawan untuk berinteraksi langsung dengan para siswa, orang tua, dan pihak sekolah. Tujuannya, mengedukasi pentingnya kesempatan pendidikan yang setara bagi anak-anak,” ungkap dia.

Sementara itu, Plt CEO Save the Children Dessy Kurwiany Ukar menilai, kemitraannya dengan P&G Global sudah berjalan selama empat tahun terakhir. Ia pun memastikan kesetaraan dan perlindungan anak di Indonesia bisa terwujud dengan program ini.

Di sisi lain, Pakar Kesehatan, Psikologi, dan Parenting Ayank Irma menilai, perkawinan anak dapat dianggap sebagai bentuk pemaksaan bagi anak untuk memikul tanggung jawab secara fisik dan psikologis. Ia menilai, kondisi anak untuk hal itu sebenarnya tidak siap.

“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi usaha yang dilakukan P&G Indonesia dalam program ini. Sehingga, menunjukan kepedulian P&G Indonesia dalam perkembangan fisik dan mental anak maupun remaja yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa,” singkat dia.(afs)

Tinggalkan Balasan