Berita

Akibat Cuaca Ekstrem, Harga Cabai Rawit Domba Terus Melejit Naik

×

Akibat Cuaca Ekstrem, Harga Cabai Rawit Domba Terus Melejit Naik

Sebarkan artikel ini
Akibat Cuaca Ekstrem, Harga Cabai Rawit Domba Terus Melejit Naik
NAIK: Harga cabai rawit domba kini terus naik, akibat faktor cuaca ekstrem dan seringnya bencana yang terjadi. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dinas Koperasi, Perdagangan, UMKM, dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur menilai, faktor cuaca ekstrem dan bencana yang terus terjadi di Cianjur membuat harga cabai rawit domba makin melambung tinggi.

Diketahui, harga cabai rawit domba naik dari Rp60 ribu per kilogram, menjadi Rp100 ribu per kilogram. Sementara komoditi lainnya seperti kentang dari Rp11 ribu per kilogram menjadi Rp13 ribu per kilogram.

Selanjutnya harga telur ayam negeri dari harga sebelumnya Rp24 ribu per kilogram menjadi Rp26 ribu per kilogram dan cabai merah tanjung yang juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram kini menjadi Rp35 ribu per kilogram.

Kabid Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Cianjur, Nana Rukmana menjelaskan, kenaikan tersebut bisa saja dikarenakan faktor bencana yang terjadi di Kabupaten Cianjur.

“Kenaikan bisa disebabkan karena bencana, sebab beberapa komoditi berasal dari wilayah Cipanas dqn sekitarnya,” tuturnya kepada Cianjur Today, Jumat (5/3/2021).

Saat disinggung mengenai adanya indikasi penimbunan, dirinya menepis hal tersebut. Bahkan, pihaknya pun terus melakukan pemantauan mengenai komoditi menjelang bulan Ramadhan.

“Enggak ada, kita terus lakukan pemantauan di lapangan. Kalau ada temuan, masyarakat laporkan dan akan segera kami tindak,” tegasnya.

Salah seorang pedagang di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Rizal (34) mengaku kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok itu sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. Padahal, stok barang untuk komoditas itu di tingkat bandar cukup banyak.

“Kenaikannya cukup tinggi, terutama untuk komoditas cabai rawit domba yang kenaikannya mencapai Rp40 ribu per kilogram atau kini mencapai Rp100 ribu per kilogram,” ujarnya.

Naiknya harga sejumlah komoditas bahan pokok itu, berdampak pada berkurangnya omzet penjualan, karena sejumlah konsumen mengurangi pembeliannya. Ia berharap kondisi ini dapat segera berlalu dan semua harga komoditas bahan pokok dapat kembali normal.

“Konsumen yang biasanya membeli satu kilogram, kini rata-rata hanya mampu membeli seperempat kilogram saja. Jelas kondisi ini berdampak pada turunnya omzet penjualan pedagang,” tandasnya.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan