banner 325x300
Berita

Aksi Geng Motor Kian Marak di Cianjur, Kriminolog: Penanganannya Harus Dilakukan Semua Pihak dan Berkelanjutan

×

Aksi Geng Motor Kian Marak di Cianjur, Kriminolog: Penanganannya Harus Dilakukan Semua Pihak dan Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Aksi Geng Motor Kian Marak di Cianjur, Kriminolog: Penanganannya Harus Dilakukan Semua Pihak dan Berkelanjutan
MENYELURUH: Pemberantasan kiminalitas geng motor harus dilakukan secara menyeluruh dan oleh semua pihak. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Tindak kriminalitas yang dilakukan geng motor beberapa kali terjadi di wilayah Cianjur. Hal ini menimbulkan ketakutan masyarakat dan dinilai perlu menjadi perhatian semua pihak.

Hal tersebut diungkapkan, Kriminolog Univeristas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Kuswandi. Menurutnya, dalam menangani maraknya geng motor, semua pihak harus bekerja sama menangani masalah kenakalan remaja yang sudah sangat meresahkan ini. Penanganan geng motor ini, lanjutnya, tidak boleh setengah-setengah atau hanya pada saat kejadian saja, tetapi secara berkelanjutan.

“Ini permasalahan klasik, karena bukan kali ini saja. Perlu pendekatan dari berbagai elemen. Bisa melalui Aparat Penegak Hukum (APH), tokoh masyarakat, hingga Pemerintah Kabupaten Cianjur,” ujar Kuswandi, Sabtu (13/3/2021).

Wakil Dekan II Fakultas Hukum Unsur Cianjur ini pun menambahkan, penyelesaian masalah ini jangan disamakan seperti memadamkan api. Perlu upaya secara terus-menerus dan diberantas hingga ke akarnya. Selain itu, sambungnya, para remaja ini harus diposisikan sebagai seorang anak, sehingga hukuman yang diberikan bukan bentuk pembalasan atas tindakannya.

“Tidak selalu harus dengan hukuman, karena paradigmanya harus dirubah. Tempatkan mereka seolah-olah korban, perlu ditolong dan dipulihkan. Karena mereka berasal dari struktul sosial yang tidak sehat dan perlu dibantu,” jelasnya.

Selain itu, pendekatan yang selama ini yang sudah dilakukan, perlu dievaluasi lebih mendalam. Karena dinilai tidak dianggap berhasil dalam penyelesaiannya.

“Meski kejadian dari aksi tersebut tidak memakan korban jiwa, perlu adanya tindakan preventif dengan kembali menggiatkan patroli pada malam hari,” ucapnya.

Namun, lanjut dia, jika sudah memakan korban dan sampai kehilangan nyawa, memang perlu ada tindakan yang tegas. Meskipun preventif, tapi sangat ideal sebagai bentuk membangun pola pikir masyarakat agar tidak menjadi pemicu tindakan-tindakan yang merugikan.

“Kalau sudah seperti itu (beringas, red) harus ditindak secara represif, harus ada penegakan hukum. Namun yang jadi pertanyaan atau persoalan, setelah ditindak hukum apakah menjadi baik atau tidak? Selesai atau tidak permasalahannya,” imbuhnya.

Lahirnya geng motor bukan terjadi pada baru-baru ini, namun sudah sejak tahun 80-an. Berbeda pada tahun tersebut, remaja yang melakukan aksi merupakan kalangan berada. Pasalnya, hanya segelintir orang saja yang memiliki uang dan bisa membeli kendaraan roda dua.

“Berbanding terbalik dengan kondisi saat ini. Semua orang bisa membeli kuda besi. Ditambah orangtua yang membebaskan kepada anaknya dan memanjakan dengan bentuk penuh kasih sayang serta menyediakan kebutuhan anak seperti kendaraan,” terangnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Anton menyebut, kriminalitas dan keamanan adalah masalah bersama dan harus dicegah oleh seluruh elemen masyarakat.

“Antisipasi, yang kami lakukan sesuai Undang-undang kepolisian yaitu melakukan tindakan preemtif dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, orang tua, dan kelompok bermotor. Tindakan preventif juga dilakukan, seperti patroli oleh anggota berseragam dan tidak berseragam. Kalau ada tindakan pidana, kami akan proses dengan aturan yang berlaku,” singkatnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan