Tips dan Tutorial

Amalan Rebo Wekasan Agar Terhindar Dari Cobaan dan Musibah

×

Amalan Rebo Wekasan Agar Terhindar Dari Cobaan dan Musibah

Sebarkan artikel ini
Amalan Rebo Wekasan Agar Terhindar Dari Cobaan dan Musibah

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Beberapa amalan Rebo Wekasan ini bisa Anda amalkan agar mendapatkan barakah, serta sebagai ikhtiar agar terhindar dari berbagai macam musibah dan cobaan. Seperti diketahui bahwa Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan jatuh pada Rabu 21 September 2022 Masehi atau 24 Safar 1444 Hijriyah.

Dikutip dari laman resmi Nu Jabar, rabu terakhir bulan Safar ghalib di bumi Nusantara adalah rebo wekasan, rebo kasan, rebo pungkasan, atau istilah lain. Hal itu merujuk pada maksud yang sama yaitu hari Rabu akhir di bulan Shafar. Terdapat amalan rebo wekasan yang biasa anda laksanakan pada hari tersebut. Itu mencakup shalat, dzikir, doa, dan tabarruk dengan asma Allah atau ayat-ayat al-Quran yang di kenal dengan ayat Selamat. Amaliyah tersebut sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam musibah dan cobaan.

Bulan Safar adalah nama salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang berdasarkan penanggalan Qamariyyah. Bulan ini terletak setelah bulan Muharram dan sebelum bulan Rabi’ al-Awwal. Sebagian orang Arab menyebut bulan Safar dengan sebutan najiz, mereka merasa sial (-tasya’um) dengan bulan tersebut. Oleh karena itulah datang hadits Nabi sebagai bantahan kepada mereka. (amalan rebo wekasan)

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ “Tidak ada ‘adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa.”(HR Bukhari dan Muslim)

Dalam tafsir Ruhul Ma’ani misalnya bahwa hari Rabu adalah hari Nabi Yunus lahir. Begitu juga dengan Nabi Yusuf, dan pertolongan kepada Nabi Muhammad pada perang Ahzab juga adalah hari Rabu. Tentu banyak Hadits lain yang berkenaan hari Rabu.

Amalan Rebo Wekasan, Rebo kasan, atau Rabu Wekasan

Maka dari itu secara umum tentang waktu adalah sebagaimana Hadits Qudsi berikut: يُؤْذِينِي ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ، بِيَدِي الأَمْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ (رواه البخاري و مسلم) “Anak Adam menyakiti-Ku karena mencela masa atau waktu. Padahal Aku yang mengatur dan menetapkan waktu. Di tangan-Ku lah segala urusan waktu. Aku yang membolak-balikkan malam dan siang (HR.Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadits ini manusia di perintahkan untuk tidak mencaci, menghina, dan mencela waktu karena sebab Allah sang pencipta, pengatur, dan penguasa waktu. Hendaklah beriman kepada qadha dan qadar-Nya, baik ataupun buruk, manis ataupun pahit, dan senang maupun duka. Semoga amalan rebo wekasan ini bermanfaat.

Sumber: https://jabar.nu.or.id/syariah/asal-usul-amalan-rebo-wekasan-8a2Q9

Tinggalkan Balasan