banner 325x300
Berita

Atap Bangunan Lapuk, Dua Ruang Kelas SDN Salatri Desa Mekarsari Agrabinta Ambruk

×

Atap Bangunan Lapuk, Dua Ruang Kelas SDN Salatri Desa Mekarsari Agrabinta Ambruk

Sebarkan artikel ini
Atap Bangunan Lapuk, Dua Ruang Kelas SDN Salatri Desa Mekarsari Agrabinta Ambruk
AMBRUK: Dua ruang kelas SDN Salatri di Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta ambruk pada Selasa (18/5/2021). (Foto: Rusmana/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Agrabinta – Dua ruang kelas SDN Salatri di Kampung Salatri, RT 05/RW 04, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta ambruk pada Selasa (18/5/2021).

Kepala Desa Mekarsari, Lebby Nurdiansyah mengatakan, dua ruang kelas SDN Salatri tersebut ambruk secara tiba-tiba pada pukul 13.04 Wib dan menimpa semua meja serta bangku kelas yang ada di bawahnya.

“Sebelumnya tidak ada tanda-tanda akan ambruk, bahkan tidak ada hujan ataupun angin yang datang saat kejadian. Mungkin bangunan sudah tua dan lapuk saja,” ujar Lebby kepada Cianjur Update, Rabu (19/5/2021).

Saat kejadian, lanjutnya, kondisi sekolah memang sedang dalam keadaan kosong dan tidak ada siapapun.

AMBRUK: Dua ruang kelas SDN Salatri di Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta ambruk pada Selasa (18/5/2021). (Foto: Rusmana/cianjurupdate.com)

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, karena kondisi sekolah sedang dalam keadaan kosong. Seluruh siswa dan guru masih dalam masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” ungkapnya.

Ia pun meminta kepada Pemkab Cianjur supaya lebih memperhatikan dan mengontrol bangunan sekolah yang ada di pedesaan. Jangan sampai menunggu ambruk baru kemudian diperbaiki.

“Saya selaku Kepala Desa Mekarsari memohon kepada Pemkab Cianjur agar dua ruang kelas SDN Salatri bisa segera diperbaiki atau secepatnya dibangun kembali. Mengingat rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan segera dimulai,” paparnya.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan, Himam Haris mengatakan, ambruknya dua ruang kelas SDN Salatri Desa Mekarsari Agrabinta merupakan dampak gempa bumi yang terjadi di Sukabumi pada dua pekan lalu.

“Retakan memang sudah terlihat sejak kejadian gempa Sukabumi. Selain itu, atap bangunan sekolah ambruk karena memang kayunya sudah lapuk dimakan usia. Makanya saat satu atap ruang ambruk, atap ruangan yang lain ikut tertarik dan ambruk juga. Jadi memang perlu direhab segera,” tuturnya.

Himam menambahkan, menurut informasi dari Kepala SDN Salatri, bangunan kelas 1 dan 2 sudah pernah direhab pada 2006 silam. Terlihat kusen dan tembok masih utuh, karena dirawat dengan baik, namun atap kelas ambruk karena kayu memang sudah rapuh.

“Rehab untuk ruang kelas tersebut sudah sering diajukan dan masuk dalam pendataan dari Dinas PUPR pada 2020 lalu. Namun akan kami ajukan kembali agar bisa segera diperbaiki,” tandasnya.(ct10/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan