banner 325x300
Berita

Audiensi dengan Diskoperdagin Cianjur Kandas, CAI Kecewa

×

Audiensi dengan Diskoperdagin Cianjur Kandas, CAI Kecewa

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Cianjur Aktivis Independen (CAI) kecewa karena rencana audiensi dengan Dinas Koperasi Perdagangan, UKM, dan Industri (Diskoperdagin) Kabupaten Cianjur yang digelar Rabu (22/7/2020) hari ini kandas. Hal itu karena sejumlah pejabat dinas berhalangan.

Sedianya, audiensi ini akan membahas beberapa permasalahan. Rombongan CAI sudah tiba di Kantor Diskoperdagin Kabupaten Cianjur sekitar pukul 11.00 WIB. Sempat bertemu dengan kepala dinas, namun audiensi tak sempat dilakukan karena pejabat berhalangan.

Direktur Eksekutif Cianjur Aktivis Independen (CAI), Farid Sandi, mengatakan pihaknya akan membahas beberapa permasalahan yang berkaitan dengan Diskoperdagin. Pertama, terkait pembangunan Pasar Ciranjang yang merugikan masyarakat sekitar karena sering terjadi banjir.

Masalah kedua, terkait dugaan monopoli proyek pembangunan Pasar Ciranjang. Ketiga, tindak lanjut pemeriksaan yang dilakukan Kejaksaan Negeri Cianjur yang tidak ada kejelasan. Terakhir, permasalahan SRG Haurwangi yang diduga dimonopoli Diskoperindag.

Farid menyayangkan, tidak ada jawaban dari pihak Diskoperdagin karena sedang ada kegiatan. “Kami sangat menyesal mereka tidak mau melayani publik. Padahal tugas mereka pelayanan publik terhadap masyarakat,” ujarnya, Rabu (22/07/2020).

Ia mendesak Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, untuk merombak seluruh pegawai Diskoperdagin yang tidak mampu menangani permasalahan yang ada. “Kami akan melakukan aksi unjuk rasa atas kekecewaan kami melakukan audiensi yang tidak adanya pelayanan,” tambahnya.

Jawaban Kadis

Menanggapi permasalahan itu, Kepala Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, angkat bicara. Ia mengatakan, banjir yang kerap terjadi di sekitar pembangunan Pasar Ciranjang tidak hanya disebabkan faktor pembangunan pasar.

“Sebetulnya bukan dari masalah pasar saja itu ada faktor lain misalnya susukan sungai itu sudah menyempit walaupun memang ada dampak dari pembangunan pasar yang lama,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Cianjur.

Tohari mengatakan, pihaknya telah melapor kepada Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, soal hal ini. Ia menyebut, sungai yang ada di sekitar pasar bukan ranah pemerintah kabupaten, melainkan ranah provinsi.

Terkait berbagai dugaan monopoli yang dilakukan instansinya dalam proyek Pasar Ciranjang dan SRG Haurwangi, Tohari pun menepis. Menurutnya, pembangunan SRG untuk kepentingan petani.

“Monopoli apa? Gak ada, gak tahu saya. Gak juga, mekanismenya aja. Yang disebut monopoli itu apa, saya gak tahu? Yang jelas itu untuk kepentingan petani juga.” tutupnya.(afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan