Berita

Awas Penipuan! Ngaku Om, Ditanya Nama Gak Jawab, Malah Minta Uang

×

Awas Penipuan! Ngaku Om, Ditanya Nama Gak Jawab, Malah Minta Uang

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Penipuan dengan menggunakan telepon masih marak terjadi. Kali ini seorang warga Desa Limbangansari Kecamatan Cianjur, Esa (19), nyaris jadi korbannya.

Minggu (8/3/2020) siang, ia mendapat telpon langsung dari seorang yang tidak dikenal. Saat ditanya siapa, orang itu mengaku sebagai om-nya.

Singkat cerita ia percaya saja karena dia pikir orang itu merupakan rekan kerjanya. Si penelpon bercerita mengenai keadaannya, dia mengatakan bahwa dirinya sedang ditilang dan meminta bantuannya.

“Pertama ada telepon, bilangnya om, kurang yakin sih cuman saya kira rekan kerja saya. Dia cerita kena tilang sedang ditahan di Polres minta saya bohong sama polisi kalau surat-surat motornya ada,” kata dia kepada Cianjur Update, Minggu (8/3/2020).

Setelah itu ponsel si penelpon beralih ke tangan seseoranf yang mengaku polisi. Si penipu yang tidak menyebutkan namanya itu langsung bertanya pada Esa dengan gaya yang baik selayaknya polisi. Dia bertanya mengenai identitas dan keterangannya, mengenai surat-surat motor omnya.

Si penipu mengatakan om-nya ditilang karena tidak membawa surat-surat. Om-nya harus membayar denda sebesar Rp1,2 juta, namun saat ini si om tidak dapat keluar Polres dengan alasan keamanan.

“Iya setelah bohong surat-surat, saya kira sudah selesai ternyata saya masih harus menolong soal pembayarannya. Polisi bilang silahkan cari solusi atau om saya akan di pindahkan ke Polda” ucapnya.

Tidak hanya itu ada banyak kejanggalan yang membuatnya curiga. Mulai dari perkataan polisi yang memintanya untuk tidak melaporkan hal ini pada orang tua, dan mengenai nama si om yang tak pernah dijawab setiap ditanyai.

“Setiap saya tanya nama om siapa, mereka selalu jawab ‘masa kamu gak save’. Loh ini kan om-nya kamu, masa tidak tahu” tuturnya menirukan si penipu.

Malah Minta Uang

Semakin jauh percakapan, si penipu semakin mendesak Esa untuk membantu. Hingga akhirnya mereka meminta Esa menalangi pembayaran denda sebesar Rp 800.000.

Karena merasa aneh akhirnya Esa menolak melakukan pembayaran. Namun penipu yang mengaku polisi mengatakan akan mengirim tim ke rumahnya dan Esa harus siap bersaksi di kepolisian.

“Saya tidak mau bayar, tapi mereka katanya mau datang ke rumah saya. Akhirnya saya bilang bukan urusan saya dan saya tutup telponnya”, pungkasnya.

Dari kejadian itu, masyarakat diimbau agar tidak panik dan selalu waspasa ketika menerima telpon dari orang tak dikenal. Seban itu bisa jadi penipuan. Apalagi kalau sudah mencurigakan dan meminta uang.(ct2/rez)

Tinggalkan Balasan