banner 325x300
Berita

Ayu Rachmi, Gadis Asal Cianjur yang Kuliah di Malaysia dan Ingin jadi Seorang Jurnalis

×

Ayu Rachmi, Gadis Asal Cianjur yang Kuliah di Malaysia dan Ingin jadi Seorang Jurnalis

Sebarkan artikel ini
Ayu Rachmi, Gadis Asal Cianjur yang Kuliah di Malaysia dan Ingin jadi Seorang Jurnalis
BERPRESTASI: Selain memiliki wajah yang cantik, Ayu Rachmi pun tercatat menorehkan sejumlah prestasi yang membanggakan. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Berkuliah di negeri Jiran, Malaysia menjadi pilihan Siti Ayu Rachmi Latifah (20) untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang jurnalis. Berbekal usaha dan doa, ia pun berhasil duduk di bangku perkuliahan di Albukhary International University (AIU) Malaysia.

Gadis kelahiran 1 Juni 2000 ini mengaku, sudah memiliki keinginan untuk berkuliah di Malaysia sejak lama. Terlebih, sebelumnya ia sempat berkunjung ke salah satu universitas terkenal di Malaysia pada 2018 lalu.

“Dari sinilah muncul niat untuk melanjutkan pendidikan ke Malaysia. Saat itu aku sedang masa pengabdian, aku mengajar di Pondok Modern Assalam Putri, Sukabumi,” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (6/1/2021).

Sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Cianjur, gadis yang kerap disapa Ayu Rachmi ini sudah memiliki hobi fotografi dan jurnalistik. Bahkan sempat bergelut di klub-klub fotografi dan jurnalistik.

“Dulu aku dan temen-temen dari SMP lainnya, kita ada klub kecil-kecilan gitu dan berlanjut ke masa SMA, aku tergabung di salah satu klub jurnalistik. Saat itu, aku menjadi Ketua Bagian Fotografi di Organisasi Pelajar Pondok Modern Assalam (OPPMA) atau biasa dikenal semacam OSIS di sekolah-sekolah lain,” ujarnya.

Rachmi pun menceritakan awal kisahnya berjuang untuk mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Malaysia. Berawal dari pesan siaran di WhatsApp soal beasiswa kuliah di AIU melalui jalur Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), semangatnya pun mulai membara.

“Aku melihat peluang yang lumayan, akhirnya aku cari informasi lebih lanjut dan menyiapkan berkas untuk daftar beasiswa ini,” jelasnya.

Setelah lolos di tahap pemberkasan, ia pun masuk ke tahap wawancara. Saat itu, Rachmi diwawancara langsung oleh pihak AIU Malaysia di Kantor Baznas Jakarta.

“Di tahap ini banyak juga peserta yang datang dari berbagai daerah di Sulawesi dan juga Sumatera,” ucapnya.

Lolos di tahap wawancara, Rachmi semakin banyak mengucap syukur. Sebab, ia menerima Offering Letter atau surat penawaran dari AIU Malaysia. Rachmi semakin semangat untuk mengejar mimpinya.

“Dari sini, aku semakin semangat menguatkan tekad dan niat, sampai tiba di pengurusan visa pelajar. Alhamdulillah semuanya proses lancar sampai akhirnya pada 28 November 2019, aku berangkat ke Malaysia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan,” ungkapnya.

Saat ini adalah tahun kedua Rachmi berkuliah di AIU, Malaysia. Bahkan, ia tercatat masuk ke jurusan media dan komunikasi. Tahap yang semakin dekat untuk menggapai cita-citanya.

“Jadi dari SMP aku suka bidang fotografi juga jurnalistik, dan tertarik untuk jadi reporter atau jurnalis. Alhamdulillah beasiswa yang aku terima juga menyediakan bidang sesuai dengan minatku,” paparnya.

Putri sulung pasangan Kepala PMI Kabupaten Cianjur, Hery Hidayat dan Yayan Nurjanah ini ingin menjadi jurnalis berawal dari menulis diary dan puisi. Ia menilai, jurnalis adalah profesi yang menantang dan tidak sembarang orang memilikinya.

“Jurnalis ini loh yang menjadi salah satu jembatan kecerdasan bangsa. Gak jauh beda halnya sama guru yang mendidik dan mengajar di sekolah. Jurnalis inilah yg mendidik masyarakat luas lewat tulisan-tulisannya yang dimuat di media,” imbuhnya.

Warga asli Cianjur yang tinggal di Perumahan Asri Lestari Residence Blok C2-39, Jalan Munjul Soreang RT 06/RW 01, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku ini, memiliki suka dan duka tersendiri selama setahun mengenyam pendidikan di negeri Jiran, Malaysia.

“Personally, at first aku ngerasa mendapatkan banyak pengalaman baru, yang tentunya akan berbeda halnya jika aku kuliah di negara sendiri di Indonesia. Kuliah di Malaysia ini aku bisa punya banyak temen dari berbagai negara, bisa lebih memperkaya networking, juga bisa sharing. Sehingga kita lebih bisa menghargai perbedaan budaya antar negara,” terangnya.

Bahkan, ia mengaku menjadi lebih mandiri dan lebih dewasa ketika belajar di Malaysia. Meskipun begitu, tetap ada duka yang ia rasakan ketika pertama kali terbang ke Malaysia.

“Awalnya agak kesulitan juga ikut kegiatan pembelajaran yang memang full pakai bahasa Inggris, tapi lama-kelamaan akhirnya terbiasa, karena memang harus selalu siap buat tugas, terutama tugas essay. Terakhir tentunya jauh dari keluarga, itu pasti berat banget untuk kita yang belajar di luar negeri,” ucapnya.

Selama setahun, Rachmi mengaku memiliki IP yang cukup tinggi dan berharap bisa mempertahankannya hingga lulus nanti. Setelah wisuda, ia ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang banyak.

“Harapanku setelah lulus nanti, sesuai dengan motto hidupku ‘Khairunnas anfauhum linnas’ yang mana aku ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi banyak orang dan aku dapat menggapai impianku. Tentunya membanggakan kedua orang tuaku, juga menjadi sosok yang terdepan turut membangun Indonesia yang lebih cerdas, lebih maju, dan lebih terpandang di mata dunia,” tandasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan