Berita

Banyak Petani Gagal Panen, Harga Cabai Rawit Domba Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram

×

Banyak Petani Gagal Panen, Harga Cabai Rawit Domba Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram

Sebarkan artikel ini
Banyak Petani Gagal Panen, Harga Cabai Rawit Domba Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram
GAGAL: Akibat banyak petani gagal panen, harga cabai rawit domba kini berkisar Rp120 ribu per kilogram. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Selama bulan Rajab, harga komoditas cabai rawit masih terus melambung tinggi. Banyak Petani Gagal Panen, Harga Cabai Rawit Domba Tembus Rp120 Ribu Per Kilogram. Terlebih untuk jenis cabai rawit domba yang harganya sudah menembus Rp120 ribu per kilogram.

Berdasarkan data informasi rata-rata harga bahan pokok di Pasar Tradisional UPTD Cipanas, pada Senin (15/3/2021) menunjukkan, harga cabai rawit merah berada di harga tertinggi di antara komoditas lainnya.

“Dari laporan petugas di lapangan memang di hari sebelumnya harga cabai rawit domba ini berkisar Rp100 ribu per kilogram dan sempat turun menjadi Rp80 ribu. Namun awal bulan ini kembali naik menjadi Rp120 ribu,”ujar Bendahara UPTD Pasar Cipanas, Iman Rohiman kepada Cianjur Today, Senin (15/3/2021).

Iman mengatakan, mahalnya komoditas berjenis cabai rawit domba tersebut diakibatkan kurangnya stok pasokan dari petani cabai, sehingga pedagang pasar mengalami kesulitan mencari cabai rawit dan akhirnya harga menjadi tinggi.

“Yah, mungkin tingginya harga cabai rawit domba ini akibat musim hujan. Tak sedikit ketika di awal tahun dan musim hujan ini petani selalu gagal panen jadi imbasnya stok menjadi langka,” jelasnya.

Sementara itu, petani cabai rawit domba asal Desa Batulawang Cipanas, Agus (54) mengaku, saat ini ia memang selalu mengalami gagal panen. Menurutnya, hal tersebut karena saat musim penghujan, cabai tidak bisa tumbuh baik dan buahnya selalu busuk dan kualitasnya jelek.

“Iya kang, kalau musim hujan gini memang suka jelek untuk penanaman cabai rawit ini, karena memang buah akan selalu busuk dan rontok atau pada jatuh,” ucapnya.

Lanjut Agus, pihaknya sudah beberapa kali memakai segala macam obat agar bagus untuk buah dan tidak busuk, akan tetapi belum ada hasilnya.

“Biasanya saya bisa panen cabai sampai satu kwintal lebih, akan tetapi sekarang hanya bisa panen sekitar 50 kilogram. Sisanya semua cabai busuk dan tidak layak jual,” tutupnya.(ct6/sis)

Tinggalkan Balasan