CIANJURUPDATE.COM, Ciranjang – Kelompok Tani (Poktan) Anugrah Kampung Pasir Angin RW 13, Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur membangun lima rumah burung hantu (rubuha).
Hal ini dilakukan untuk mencegah hama tikus di tengah pesawahan yang luasnya kurang lebih sekitar 30 Ha.
Rubuha dibangun di tengah pesawahan supaya burung hantu sebagai pemangsa tikus alami betah berkembang biak di dalamnya.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Anugrah Ciranjang, Aceng Alawi (45) menerangkan, ia dan puluhan anggotanya selalu kompak dan mengikuti anjuran pemerintah setiap musim tanam.
Seperti pola tanam di Kabupaten Cianjur, dalam kurun waktu 1 tahun memiliki pola padi, padi, dan palawija. Pada Musim Tanam (MT) 1 tanam padi, MT 2 tanam padi, dan MT 3 tanam palawija dengan menanam kedelai.
Namun pada musim tanam padi maupun kedelai, para petani dipusungkan dengan banyaknya hama seperti tikus dan siput.
“Untuk membasmi hama tikus, para petani membuat lima bangunan rubuha yang dipasang di tengah sawah dengan jarak 200 meter,” tuturnya kepada Cianjur Update, Senin (27/9/2021).
Menurutnya, rumah burung hantu yang telah dipasang para petani ini merupakan yang pertama kali di Kabupaten Cianjur. Diharapkan dengan usaha ini mampu mengendalikam hama tikus di pesawahan.
“Maka dengan itu, dibangunnya rubuha di tengah sawah mampu membuat burung hantu betah menetap di dalamnya. Semoga berhasil mengendalikan hama tikus yang kerap kali mengganggu tanaman padi dan palawija,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang PPL Kecamatan Ciranjang, Riana Suartina menambahkan, pembangunan rubuha merupakan hasil inovasi para anggota poktan yang berkomunikasi langsung dengan pihak kementerian.
“(Poktan) sering komunikasi dengan para kelompok tani yang ada di Indonesia, karena rubuha tersebut telah berhasil di salah satu kelompok tani yang ada di Jawa Timur,” pungkasnya.(asi/rez)
