banner 325x300
Berita

Begini Tanggapan Mahasiswa Asal Cianjur yang Kuliah di Malaysia Soal Parodi Indonesia Raya

×

Begini Tanggapan Mahasiswa Asal Cianjur yang Kuliah di Malaysia Soal Parodi Indonesia Raya

Sebarkan artikel ini
Begini Tanggapan Mahasiswa Asal Cianjur yang Kuliah di Malaysia Soal Parodi Indonesia Raya
TEGAS: Salah seorang pelajar Cianjur yang menuntut ilmu di Malaysia berharap, agar pelaku pembuat parodi Lagu Indonesia Raya ditindak tegas. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Salah seorang mahasiswa asal Cianjur yang berkuliah di Albukhary International University (AIU) Malaysia, Ayu Rachmi (20) menanggapi kasus parodi lagu Indonesia Raya yang viral di Indonesia dan Malaysia.

Rachmi yang juga anggota Badan Pengurus Harian (BPH) Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) AIU Malaysia ini mengatakan, hal semacam ini harus ditindak tegas. Baik pelakunya orang dewasa maupun anak-anak.

“Hal yang semacam ini tidak bisa jika dibiarkan begitu saja. Ini kan juga sasaran vandalisme terhadap simbol negara, lagu kebangsaanm dan juga lambang negara yang tidak sepatutnya dijadikan parodi,” tuturnya kepada Cianjur Update, Minggu (4/1/2021).

Ia pun menyayangkan tindakan pelaku yang mengatasnamakan Malaysia yang dapat merusak hubungan antara Indonesia dan negeri Jiran, Malaysia.

“Terlebih lagi pelaku mengatasnamakan negara tetangga yang bisa menimbulkan dampak negatif terhadap hubungan bilateral kedua negara ini,” jelas dia.

Rachmi mengatakan respon warga Malaysia dengan adanya kasus parodi lagu Indonesia Raya itu tidak ada yang berubah. Namun, ia sebagai mahasiswa Indonesia yang belajar di Malaysia terkejut ketika video mulai ramai diperbincangkan.

“Saya sebagai pelajar Indonesia di Malaysia yang awalnya kaget tak terima dan berharap pihak yang bertanggung jawab mengusutnya hingga tuntas, sekarang setelah pelaku berhasi terungkap mungkin lebih kepada rasa malu yang dirasakan ya,” kata dia.

Meski begitu, alumni SMPN 1 Cianjur ini mengatakan, warga Malaysia tidak sampai mengejek atau mendiskriminasi warga Indonesia dengan adanya kasus tersebut.

“Alhamdulillah ya tidak sampai situ. Mungkin juga mereka ngerti kalau peran kita sendiri di sini menuntut ilmu. Sejauh ini tidak ada sikap offensive ataupun discriminative dari mereka terhadap kami, setelah adanya kabar ini,” ucap warga Warujajar, Cianjur ini.

Perempuan yang sempat belajar di Pondok Modern Assalam Putri Sukabumi ini berharap, pelaku bisa ditindak tegas sesuai Undang-Undang yang berlaku, mengingat usia pelaku yang masih di bawah umur.

“Tindakan tegas terhadap para pelaku ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi seluruh warga Indonesia untuk lebih mencintai negaranya, menghormati sejarah, dan menjaga kerukunan antar negara. Semoga tidak terulang lagi, agar kerukunan dan keharmonisan kedua negara ini tetap terjaga,” tandasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan