Berita

Belajar Pertanian Ramah Lingkungan Sambil Nikmati Alam Permai

×

Belajar Pertanian Ramah Lingkungan Sambil Nikmati Alam Permai

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Sukabumi – Melewati jalan berliku-liku yang menanjak dan menurun Siti Hanifa (10 tahun) bersama 39 teman sekelasnya di kelas IV SD Negeri 2 Cisaat, Sukabumi akhirnya tiba di Kampung Papisangan, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Di situ mereka yang didampingi para guru dan kepala sekolah belajar tentang pertanian ramah lingkungan.

Belajar langsung di alam terbuka ternyata memang menyenangkan untuk Siti Hanifa dan kawan-kawan. Mereka dapat belajar menanam pohon di polybag, melihat proses budi daya jamur tiram, proses pengembangbiakkan lele dengan sistem bioflok.

Belajar membuat pupuk organik cair, menanam padi, pengolahan kotoran kambing menjadi kompos, dan tentu saja bertanya jawab dengan para pendamping lapangan di Kampung Papisangan.

Kegiatan para siswa SD Negeri 2 Cisaat, Sukabumi pada pertengahan September 2022 itu berlangsung di lahan pertanian sehat seluas 18.643 meter persegi yang dikembangan Pabrik AQUA Mekarsari.

Tempat itu juga menjadi kawasan pengembangan agribisnis dan agroeduwisata di Kampung Papisangan, Desa Caringin, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, bekerjasama dengan mitra pelaksana Negeri Ternak Indonesia.

“Pabrik AQUA Mekarsari mulai mengembangkan sistem pertanian terpadu yang ramah lingkungan sejak tahun 2018. Sejak saat itu kami bersama mitra pelaksana berupaya mengubah kebiasaan para petani agar dapat mulai menggunakan pupuk organik di lahan masing-masing. Proses perubahan itu tentu saja butuh waktu dan kerja keras semua pihak. Alhamdulillah hingga tahun 2022 konversi lahan padi konvensional menjadi lahan padi sehat di Kampung Papisangan sudah mencapai 18.643 meter persegi. Hal itu sejalan dengan semakin menurunnya penggunaan pupuk kimia,” jelas Koordinator CSR Pabrik AQUA Mekarsari Beni Satyahadi.

Untuk mendukung pengembangan pertanian sehat tersebut Pabrik AQUA Mekarsari juga mengembangkan pembuatan pupuk organik cair. Pemanfaatan kotoran kambing sebagai bahan pembuatan kompos, dan pemanfaatan gulma serta rumput-rumpatan untuk menyuburkan tanah.

Hal itu ternyata berhasil meningkatkan kesuburan tanah. Kini Kampung Papisangan pun menjadi pusat informasi pengembangan pertanian sehat dan menjadi tempat pengembangan agribisnis dan agroeduwisata,” tambah Beni tersenyum gembira.

Sementara itu Kepala Sekolah SD Negeri 2 Cisaat Eni Kusrini yang ikut mendampingi para muridnya belajar tentang pertanian ramah lingkungan di Kampung Papisangan.

“Murid-murid kami sudah beberapa kali berkunjung ke sini. Hal ini sangat cocok dengan program di sekolah kami, yaitu bagaimana para murid dapat langsung belajar tentang pertanian ramah lingkungan dari para ahli dan langsung di alam terbuka. Setelah pulang dari sini, para murid akan menerapkannya di sekolah kami dan nantinya di rumah masing-masing.”

Banyak murid dan kelompok tani dari Kecamatan Cicurug dan sekitarnya yang telah berkunjung ke Kampung Papisangan. Mereka semua datang untuk belajar tentang pertanian ramah lingkungan sambil menikmati alam nan indah dan terjaga baik di Kampung Papisangan.

“Kunjungan dari berbagai kalangan ke Kampung Papisangan tentu membuat berbagai pihak di Kampung Papisangan ikut berbenah. Mulai dari para ibu yang dulunya hanya fokus membantu pekerjaan di rumah saja. Kini mereka telah membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) yang kini membuat produk-produk UMKM berupa jajanan pasar berbasis sayuran, lele dan jamur.

Selain itu para ibu dan pemuda setempat ikut menjadi pemandu yang memberikan penjelasan tentang berbagai kegiatan di Kampung Papisangan kepada para tamu yang berkunjung,” ungkap Agriculture Manager Danone Indonesia Budi Raharjo yang menginisiasi program pertanian ramah lingkugan di Kampung Papisangan ini sejak tahun 2018.

Program pertanian ramah lingkungan inisiatif Pabrik AQUA Mekarsari pun terus berlangsung. Hal itu membawa manfaat nyata untuk peningkatan kesuburan tanah di kampung yang berjarak sekitar 2 kilometer dari Pabrik AQUA Mekarsari ini. Hasil pertanian juga semakin meningkat, dan tentu saja menambah peningkatan pendapatan masyarkat melalui kunjungan para tamu, serta turut serta menanamkan kecintaan pada dunia pertanian kepada generasi muda sejak sedini mungkin. Alam tetap lestari dan masyarakat semakin bersemangat mengelola alam dengan cara yang lebih baik.(*)

Tinggalkan Balasan