banner 325x300
Berita

Bertahun-tahun Air Warga Sukaratu Keruh Gara-gara Galian C

×

Bertahun-tahun Air Warga Sukaratu Keruh Gara-gara Galian C

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sejumlah warga Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur bertahun-tahun tak bisa menikmati air bersih. Aliran air yang keruh selalu mengaliri selokan di sepanjang Desa Sukaratu.

Senin, (29/06/2020), Cianjur Update mencoba meninjau seluruh aliran air di Desa Sukaratu. Jaraknya tidak terlalu jauh, hanya beberapa kilometer dari Desa Bangbayang.

Desa Bangbayang dan Desa Sukaratu dipisahkan dengan sungai besar. Ternyata, sungai itu pun ikut tercemar sehingga airnya pun keruh.

Setelah menyusuri jalan di Desa Sukaratu, Cianjur Update bertemu dengan sejumlah penduduk yang tengah memperbaiki rumah. Pria yang tak ingin disebutkan namanya, berinsial U ini bercerita, di sepanjang Desa Sukaratu airnya selalu keruh.

“Semua kena dampaknya, dari atas juga. Sampai bawah di ujung airnya keruh. Susah kalau mau dapat air bersih,” jelas dia.

Penyebab dari air keruh ini ialah Galian C yang ada di sekitar Desa Sukaratu. Masyarakat di desa ini menyebutnya Galian ‘Cai’.

“Yang dari galian cai, beko di sana? Iya, memang dari situ airnya jadi keruh,” kata dia.

Penyusuran pun dilakukan sampai ke ujung desa. Di sana ada seorang pemilik warung bernama Hidayat (45). Ia bercerita, air di sini telah keruh sejak ia pertama kali tinggal di Kampung Babakan Bandung, Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong.

“Dari 2009 sudah keruh. Mau wudhu juga harus ke sumur dulu. Dan, yang punya sumur kan sedikit,” jelas dia.

Kadang Bercampur Lumpur

Artinya, galian C telah mencemari lingkungan di Desa Sukaratu selama 10 tahun hidupnya. “Bahkan, sungai yang di atas pun ikut tercemar. Kasihan bagi yang mau air bersih karena banyak yang tak mampu,” katanya.

Selain itu, ia menyebut, kadang air yang ada di Desa Sukaratu bercampur dengan lumpur. “Kadang kentel banget airnya. Sama lumpur. Tapi waktunya gak tentu,” katanya.

Sampai saat ini belum ada perbaikan yang berarti untuk saluran air bersih di desanya. “Belum. Belum ada perbaikan sampai sekarang. Gini aja terus,” katanya.

Hidayat pun berharap, air di Desa Sukaratu bisa bersih kembali. “Kasihan masyarakat. Air bersih kan sangat penting buat hidup. Kalau keruh kan bisa bikin gak sehat.” tutupnya.(afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan