banner 325x300
Berita

BPBD Cianjur: Angka Bencana Meningkat hingga 170 Peristiwa pada 2020

×

BPBD Cianjur: Angka Bencana Meningkat hingga 170 Peristiwa pada 2020

Sebarkan artikel ini
BPBD Cianjur: Angka Bencana Meningkat hingga 170 Peristiwa pada 2020
NAIK: Pada 2020, peristiwa bencana di Cianjur mencapai 170 kejadian, sementara pada 2019 hanya ada 113 kejadian. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur merilis angka kejadian bencana pada 2020 mengalami kenaikan dibandingkan 2019 yang didominasi oleh peristiwa longsor atau pergerakan tanah.

Hal tersebut diungkapkan, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokh Irfan Sofyan. Menurutnya, pada 2020 terjadi sebanyak 170 bencana dengan rincian, 28 kejadian banjir, 112 longsor dan pergerakan tanah, dan 52 peristiwa angin puting beliung.

“Pada Januari 2020 ada sebanyak 19 kejadian. Longsor atau pergerakan tanah 17 kejadian dan angin puting beliung sebanyak dua kejadian,” tuturnya kepada Cianjur Update, Jumat (1/1/2021).

Sementara pada Februari 2020, ada sebanyak 13 kejadian bencana. Di antaranya satu kejadian banjir, 10 kejadian longsor atau pergerakan tanah, dan dua kejadian angin puting beliung.

“Lalu, Maret ada 31 kejadian, Banjir bandang sebanyak lima kejadian, longsor atau pergerakan tanah ada 26 kejadian,” kata dia.

Selanjutnya, pada April 2020, ada 15 bencana di antaranya delapan kejadian banjir, enam longsor atau pergerakan tanah, dan satu kejadian angin puting beliung.

“Kemudian, Mei ada tujuh, banjir cuma satu, longsor atau pergerakan tanah ada lima, angin puting beliung cuma satu,” ucap dia.

Lalu, pada Juni 2020 ada 10 kejadian. Yaitu empat banjir bandang dan enam longsor atau pergerakan tanah. Sementara Juli 2020 ada tiga kejadian, yaitu dua longsor atau pergerakan tanah dan satu bencana kekeringan.

“Kemudian, Agustus ada lima, banjir bandang cuma satu, longsor atau pergerakan tanah ada empat. Di bulan September ada enam, longsor atau pergerakan tanah empat, dan angin puting beliung ada dua,” jelas dia.

Beranjak ke September 2020, ada enam kejadian yaitu empat longsor atau pergerakan tanah dan dua angin puting beliung. Sementara Oktober 2020, ada 17 kejadian yaitu enam banjir, dan 11 longsor atau pergerakan tanah.

“Bulan November ada 21 bencana, banjir ada dua, longsor ada 13, angin puting beliung enam. Terakhir, Desember ada 23 kejadian, yaitu delapan longsor dan 15 kejadian angin puting beliung,” ungkap dia.

Dengan demikian, total angka bencana di Cianjur pada 2020 adalah 170 dengan longsor atau pergerakan tanah yang terbanyak yaitu 112 kejadian. Disusul angin puting beliung sebanyak 29 kejadian dan banjir 28 kejadian.

“Dari bencana itu sebanyak 503 rusak ringan hingga berat dan 175 rumah terendam, korban jiwa ada tujuh orang. Pengungsi ada 294 dan warga terdampak sebanyak 7.017 jiwa,” papar dia.

Data tersebut meningkat dari data sebelumnya pada 2019 lalu yang tercatat ada 113 bencana di Cianjur.

“Pada 2019 kejadian banjir ada 27 kejadian, longsor 50 kejadian, angin puting beliung 23 kejadian, gempa satu kejadian, dan kebakaran hutan dan lahan sebanyak 12 kejadian,” ucap dia.

Selain itu, lanjutnya, pada 2019 ada 263 rumah rusak ringan hingga berat, 25 rumah lainnya terendam, dan korban jiwa hanya ada tiga orang.

“Sementara pengungsi mencapai 205 jiwa dan warga terdampak mencapai 494 jiwa,” tandasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan