Berita

Bubuk Abate Tidak Diperjualbelikan, Warga Bisa Dapat Gratis di Puskesmas

×

Bubuk Abate Tidak Diperjualbelikan, Warga Bisa Dapat Gratis di Puskesmas

Sebarkan artikel ini
Bubuk Abate Tidak Diperjualbelikan, Warga Bisa Dapat Gratis di Puskesmas
GRATIS: Bubuk abate atau cairan larvasida bisa didapatkan secara gratis di puskesmas. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur menegaskan, bahwa bubuk abate atau cairan larvasida dapat diperoleh secara gratis di puskesmas.

Pasalnya, bubuk abate merupakan salah satu program pemerintah untuk memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya, terutama di musim hujan saat ini.

“Kalau mau, masyarakat bisa mengajukan ke puskesmas. Banyak di puskesmas dan itu gratis” ujar Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal kepada Cianjur Today, Senin (15/11/2021).

Yusman mengatakan, bubuk abate memang cukup efektif untuk memberantas jentik nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD dan Chikungunya.

“Bubuk abate memang efektif, baik untuk DBD maupun Chikungunya,”

Namun, lanjutnya, di lingkungan masyarakat, masih banyak pedagang non-medis yang memperjualbelikannya. Padahal itu bisa didapatkan secara gratis.

“Sebetulnya bisa saja membeli dari pedagang, tetapi kami mempunyai stok yang cukup dan kalau ada permintaan, kita bisa bagikan secara gratis,” terangnya.

Sementara untuk harganya, Yusman mengaku tidak mengetahuinya. Mengingat, bubuk abate adalah program pemerintah.

“Kita tidak tahu berapa harganya, karena itu program pemerintah pusat. Kita dikirim langsung dari pusat ke Cianjur,” bebernya.

Kasus DBD dan Chikungunya di Cianjur Menurun Selama 2021

Diketahui, selama 2021, kasus DBD di Cianjur sudah mencapai 224 kasus. Meningkat dari 2020 yaitu sebanyak 700 kasus.

Kasus pasien DBD yang meninggal pada 2021 hanya mencapai dua orang. Menurun dari 2020 yang tercatat ada tujuh orang.

Sementara untuk kasus Chikungunya pada 2021, hanya ada kurang dari 100 kasus. Sementara pada 2020, kasus Chikungunya mencapai 114 kasus.

Wilayah yang berpotensi kasus DBD dan Chikungunya di Kabupaten Cianjur adalah di Kecamatan Cianjur, Karangtengah, dan Cilaku.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan