Tips dan Tutorial

Cara Membangun Karakter Anak dengan Konsep Diri yang Positif

×

Cara Membangun Karakter Anak dengan Konsep Diri yang Positif

Sebarkan artikel ini
Cara Membangun Karakter Anak dengan Konsep Diri yang Positif
Orang tua dan anak.(Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM – Orang tua sudah berkewajiban untuk memperhatikan proses tumbuh kembang anak dan tahu cara membangun karakter anak dengan konsep diri yang positif. Dan juga harus mampu membantu anak dalam mengenali dirinya, sehingga anak memiliki konsep diri yang positif.

Konsep diri sangat penting agar anak mampu mengembangkan karakter positif yang ada dalam dirinya. Adapun yang dimaksud dengan karakter adalah kepribadian, sifat-sifat yang melekat, pengetahuan dan keahlian, nilai-nilai (values), juga peran dan status.

Cara Membangun Karakter Anak dengan Konsep Diri yang Positif

Di bawah ini adalah konsep diri yang harus dimiliki anak usia sekolah.

Identitas Diri (Interpersonal Attribute)

Kemampuan anak untuk mendeskripsikan identitasnya dengan baik. Disadari atau tidak, pertanyaan-pertanyaan yang sering kita lontarkan pada anak di usia balita akan lebih mudah diproses identifikasi oleh anak di kemudian hari.

Contohnya, “Anak Bunda yang cantik dan pintar ini, namanya siapa? Umurnya berapa tahun? Nama ayah dan bundanya siapa?”

Aspek Eksistensial

Kemampuan anak untuk mengenali sifat dan temperamen yang melekat padanya atau orang lain. Penting sekali untuk disadari, bahwa perkataan yang sering orang tua lontarkan pada anak akan turut membentuk sifat dan perilaku
anak.

Anak akan memiliki konsep diri sesuai dengan apa yang kita lekatkan padanya. Jadi, berhati-hatilah ketika memberi ‘label’ pada anak-anak kita.

Aspek Karakteristik Asal

Kemampuan anak mengenali atribut asalnya. Misalnya, aku anak laki-laki, usiaku 10 tahun, aku campuran orang Jawa dan Sunda.

Aspek minat dan kegiatan

Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Sungguh kebahagiaan bagi anak jika memiliki orangtua yang memberi kesempatan luas untuk pengembangan bakat anak, sehingga anak bisa optimal mengembangkan kemampuan dirinya dengan sepenuh hati dan percaya diri.

Prinsip Hidup (Self Determination)

Menjadi tugas orangtua untuk membimbing anak agar memiliki konsep/prinsip hidup yang jelas. Ini akan membuat anak memiliki pondasi yang kokoh dan koridor yang jelas sebagai tempatnya berpijak dan mengembangkan karakternya.

Keyakinan Internal

Keyakinan yang dimiliki anak, bahwa ia bisa melakukan sesuatu dan mencapai tujuan yang diinginkannya. Keyakinan ini tidak tumbuh dengan sendirinya. Kadangkala anak memerlukan bantuan orang lain, terutama orangtua, untuk menumbuhkan keyakinan diri ini.

Kesadaran Diri (Self Awareness)

Kesadaran yang muncul dalam diri anak mengenai dirinya. Misalnya, “aku orang baik karena aku selalu patuh pada ayah-bunda dan rajin sekolah. Meskipun aku tidak pandai berenang, tetapi aku jago matematika”.

Pembeda Sosial (Social Differentiations)

Kemampuan anak dalam menilai kondisi sosial dirinya di dalam masyarakat dan lingkungannya.
Apabila setiap anak mampu menjelaskan ukuran-ukuran konsep dirinya dengan baik, dan orangtua mengetahui hal ini dengan baik, maka cara pandang anak terhadap dirinya akan berbeda.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai orangtua tidak memberikan ‘label’ buruk bagi anak. Tujuannya agar anak memiliki konsep diri positif yang membantunya untuk membentuk karakter positif bagi perkembangan kepribadiannya.(ct7/afs)

Tinggalkan Balasan