CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Malaysia menjadi salah satu negara yang masih menerapkan lockdown di tengah bukan suci Ramadan. Hal itu pun membuat Ramadan di Malaysia tahun ini berbeda.
Salah seorang mahasiswa asal Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, yang berkuliah di University Islam Perlis jurusan Islamic Banking & Finance, Malaysia, Muhammad Nezard menceritakan kisahnya menjalani Ramadan pertamanya di Malaysia.
“Karena ini tahun pertama saya melaksanakan ibadah di sini jadi saya kurang begitu mengenali kegiatan-kegiatan yang ada. Tapi yang jelas perbedaan yang saya tangkap dari ujaran senior-senior saya adalah bazar-bazar ditutup, tidak bisa melaksanakan sholat berjamaan khususnya (tarawih), I’tikaf, dan lain-lain.” tuturnya kepada Cianjur Update, Kamis (30/04/2020).
Ia pun menilai suasana Ramadan yang kini dirasakannya tidak begitu berbeda dengan negara-negara lain yang masih berjibaku dengan virus corona atau Covid-19.
“Ibadah di Malaysia sangat dibatasi, walaupun negara Malaysia sudah mengalami penurunan kasus Covid-19. Tetapi pemerintahan Malaysia belum merubah kebijakan dalam beribadah,” ungkap dia.
Selain kebijakan-kebijakan lain yang belum berubah, Nezard mengungkapkan, pemerintah Malaysia memperpanjang masa lockdown.
“Dan juga masa lockdown di sini diperpanjang hingga 12 Mei. Jadi belum ada perubahan kebijakan beribadah dari awal lockdown sampai sekarang,” ungkap dia.
Dengan demikian, alumni MAN 1 Cianjur tahun 2019 ini berharap Ramadan berikutnya bisa berjalan dengan normal.
“Harapan saya pribadi, semoga bulan Ramadan tahun depan kembali normal dan pandemic Corona di seluruh negara selesai.” tukasnya.(afs/rez)
