CIANJURUPDATE.COM, Ciranjang – Ade Suherman (49) warga Kampung Pasir Jengkol RT 03/RW 02, Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur sejak duduk di bangku SD buka kios menjadi penjual koran.
Sehari-hari, ia berjualan koran di emper toko yang lokasinya tepat di pertigaan Pasar Ciranjang dari dulu hingga sekarang.
Ketika ditemui awak media, Ade bercerita sudah 40 tahun menjadi penjual koran. Dulu, hasil jualan menjadi tumpuan hidup keluarga sehari-hari, dari makan sampai biaya sekolah
“Laba dari jualan koran bisa untuk menghidupi keluarga, mulai dari makan sehari hari hingga untuk biaya sekolah,” ujarnya, Selasa (11/1/2022).
Namun belakangan ini tepatnya mulai tahun 2015 hingga sekarang penjualan koran mulai menurun drastis, seiring perkembangan teknologi.
Pelanggan mulai berkurang, begitu pun pasokan koran dari loper. Kondisi ini membuat pendapatannya ikut menurun tajam.
“Jangankan untuk biaya sekolah kang, untuk makan sehari-hari juga masih kekurangan,” tambahnya.
Ia bercerita, pembeli semikin berkurang. Paling tiap hari hanya laku 5-10 eksemplar koran dari berbagai media cetak.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Ade Suherman pun terpaksa nyambi menjadi juru parkir motor di depan kios koran miliknya.
Itu pun tidak setiap hari, tapi dua hari sekali karena harus giliran dengan juru parkir lainnya. Ia juga bercerita mengenai bantuan sosial dari pemerintah.
“Saya tak memiliki bansos BLT dan BST, kecuali PKH yang sebentar lagi akan hilang karena anak sebentar lagi dewasa. Bansos kesehatan sejak dulu tidak ada,” tambahnya.(asi/rez)
