banner 325x300
Berita

Cerita Relawan Evakuasi Mayat Tanpa Busana di Cipanas: Dua Jam Diterjang Derasnya Air Sungai Cikundul

×

Cerita Relawan Evakuasi Mayat Tanpa Busana di Cipanas: Dua Jam Diterjang Derasnya Air Sungai Cikundul

Sebarkan artikel ini
Cerita Relawan Evakuasi Mayat Tanpa Busana di Cipanas: Dua Jam Diterjang Derasnya Air Sungai Cikundul
TERJAL: Evakuasi mayat tanpa busana di Sungai Cikundul berlangsung lama, karena kondisi medan yang terjal serta aliran sungai sangat deras. (Foto: Rendi Irawan/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Evakuasi penemuan mayat pria tanpa busana di Sungai Cikundul, Desa Paladari, Kecamatan Cipanas berlangsung dramatis. Pasalnya evakuasi dilakukan selama kurang lebih dua jam, karena medan yang terjal dan aliran sungai yang deras menerjang tubuh para relawan.

Salah seorang relawan bencana yang ikut membantu evakuasi, Dendy Zaenal Abidin (28) mengatakan, pihaknya mendapatkan laporkan dari Desa Batulawang bahwasanya telah ditemukan mayat tanpa busana di Sungai Cikundul, perbatasan antara Desa Batulawang dan Desa Palasari dekat Vila Bukit Danau, Desa Paladari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, pada Kamis (25/2/2021).

“Mendapatkan laporan tersebut, saya langsung menuju ke TKP bersama rekan saya untuk membantu proses evakuasi jenazah tanpa busana dan tanpa identitas tersebut,” ujar Dendy kepada Cianjur Today, Jumat (26/2/2021).

Dendy mengatakan, evakuasi berlangsung sejak pukul 14.30 sampai 16.30 Wib yang dilakukan oleh Polsek Pacet, Bhabinsa Desa Palasari dan Batulawang, serta dibantu oleh sejumlah warga setempat. Tak sedikit juga, banyak warga sekitar yang datang hanya untuk sekadar menonton proses evakuasi.

“Kami langsung pantau lokasi sekitar untuk proses keamanan dan langsung melakukan evakuasi,” imbuhnya.

Sedikit demi sedikit, para relawan mendekati batu besar tempat lokasi mayat tersebut tersangkut. Kesigapan dan ketepatan dalam menentukan pijakan serta pegangan harus sangat diperhatikan.

“Evakuasi lumayan menghabiskan waktu yang sangat lama, kurang lebih sampai dua jam. Dikarenakan faktor medan yang terjal dan aliran air sungai yang deras serta dalam,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Dendy, alat-alat perlengkapan seperi tandu, kantong jenazah, dan webing yang terlambat datang pun membuat evakuasi berlangsung lama. Karena menurutnya, keamanan para petugas menjadi hal utama dalam setiap pelaksanaan evakuasi apapun.

“Perlu kehati-hatian ekstra dan memastikan perlengkapan berfungsi baik. Karena jika tidak teliti, malah kita yang nantinya menjadi korban,” terangnya.

Setelah perlengkapan dan mobil Ambulans datang, jenazah pria paruh baya tanpa busana tersebut pun akhirnya bisa diangkat oleh para relawan yang dibantu Bhabinsa Desa Batulawang dan Palasari sekitar jam 16.30 Wib.

“Lalu pada pukul 16.35 Wib, mayat tersebut selesai dievakuasi dan dibawa langsung ke RSUD Cimacan guna dilakukan autopsi. Dugaan sementara, mayat tersebut merupakan korban hanyut,” tandasnya.(ct6/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan