CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Wilayah Cianjur selatan yang akan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) atau dimekarkan, akhirnya dibahas sejumlah pihak di Pendopo Pancaniti Kabupaten Cianjur, Selasa (31/8/2021).
Namun demikian, langkah tersebut masih dinilai jauh dan membutuhkan pengkajian mendalam untuk bisa memenuhi poin maksimal sebesar 400 poin.
Pasalnya, saat ini Cianjur selatan berada di poin 376-378 poin untuk layak dimekarkan. Akan tetapi, poin tersebut masih bisa diperbaiki, karena wilayah Cianjur selatan memang sudah layak untuk DOB.
Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar), Yoga Suprayogi Sugandi mengatakan, saat ini Cianjur selatan belum memenuhi poin.
Sebab, lanjutnya, ada beberapa instrumen dari rancangan peraturan pemerintah Menteri Dalam Negeri yang masih ditemukan sistem eror ketika penginputan rumusnya.
“Oleh karena itu, bukan ada ketersediaan datanya. Tapi instrumen rancangan peraturan pemerintahnya yang bermasalah. Dari segi objektifitas sangat layak dibanding daerah selatan lain. Namun, poin untuk memenuhi DOB masih di angka 376-378 dengan maksimal poinnya 400,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).
Ia menjelaskan, Cianjur selatan sangat bisa direkomendasikan untuk dimekarkan. Sebab, indikasi-indikasi yang salah seperti pada poin-poin penilaian bisa diatasi. Sehingga, nilai-nilai yang besar untuk mendorong DOB bisa membantu.
“Kemungkinan rekomendasi Cianjur selatan akan diserahkan ke DPR RI tahun depan,” ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Deden Nasihin mengungkapkan, secara kajian wilayah Cianjur selatan sudah layak untuk dimekarkan. Baik dari segi ekonomi maupun potensi daerah.
“Dari hasil kajian sudah layak, tapi kita harus bersabar karena moratorium belum dibuka,” jelasnya.
Dirinya memaparkan, dari beberapa aspek seperti geografis, pertumbuhan ekonomi, sumber PAD dan skor pendidikan sudah sangat bagus.
“Semua sudah menunjang, tinggal mendorong moratorium. Kami akan melakukan dorongan ke DPR RI agar moratorium segera dibuka,” tandasnya.(afs/sis)
