Berita

Cianjur Terjun ke Level 3 Karena Vaksin Masih Lambat

×

Cianjur Terjun ke Level 3 Karena Vaksin Masih Lambat

Sebarkan artikel ini
Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Cianjur Masih Jauh dari Target, Satgas: Baru 32 Persen!

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah resmi diperpanjang hingga 18 Oktober 2021 dan Kabupaten Cianjur terjun ke level 3. Kota Santri masuk ke level 3 karena vaksinasi Covid-19 masih lambat

Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan, secara assesment Cianjur bisa masuk ke level satu. Tetapi, karena cakupan vaksinasi Covid-19 masih di bawah 70 persen.

“Karena dari pak menteri menyampaikan bahwa apabila setelah di level 2 tidak bisa mempertahankan vaksinasi hingga di atas 70 persen dosis pertamanya itu akan diturunkan ke level 3,” kata dia kepada Cianjur Today, Selasa (5/10/2021).

Kabar baiknya, total kasus Covid-19 mingguan di Kabupaten Cianjur menurun drastis dari 40 ke 15 kasus per minggu. Bahkan dua pusat isolasi yakni Villa Bumi Ciherang dan BPPK Ciloto bisa dikatakan ditutup karena tidak ada pasien isolasi.

“Pasien isolasi hanya ada di rumah sakit itu pun kasus berat jadi untuk di Rumah Sakit Sayang Cianjur sendiri itu yang tadinya tempat isolasi di ruang flamboyan sekarang itu lantai 3 sudah dijadikan ruangan biasa,” ungkap dia.

Kemudian, di semua rumash sakit di Kabupaten Cianjur Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur hanya 8 persen. Namun, PR yang paling harus diperhatikan saat ini adalah percepatan vaksinasi Covid-19.

“Jadi ada kriteria tambahan dari pusat itu vaksinasi harus 70 persen dosis pertama, jadi nggak akan bisa level 1 sampai dengan dosis pertamanya bisa 70 persen,” ungkap Yusman.

Yusman berharap pemerintah pusat bisa lebih memperhatikan Kabupaten Cianjur terkait distribusi vaksin Covid-19. Ia menjelaskan antusiasme masyarakat kini sangat tinggi untuk menjalani vaksinasi.

“Jadi pemerintah pusat harus memperhatikan wilayah non-aglomerasi juga kaitan dengan jumlah penduduk. Jangan sampai kota yang penduduknya sedikit diperhatikan tetapi jumlah penduduk yang besar tidak diperhatikan,” tutup dia.(afs/rez)

Tinggalkan Balasan