banner 325x300
Berita

Data Masyarakat Miskin di Cianjur Meningkat, Herman Sebut Akibat Tekanan Ekonomi Covid-19

×

Data Masyarakat Miskin di Cianjur Meningkat, Herman Sebut Akibat Tekanan Ekonomi Covid-19

Sebarkan artikel ini
Data Masyarakat Miskin di Cianjur Meningkat, Herman Sebut Akibat Tekanan Ekonomi Covid-19
MENINGKAT: Masyarakat miskin di Kabupaten Cianjur meningkat seiiring berlangsungnya pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga saat ini. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Persentase masyarakat miskin di Kabupaten Cianjur meningkat. Hal itu terungkap dalam rapat Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur di Kantor DPRD Cianjur, Senin (29/3/2021).

Menurut laporan yang disampaikan Plt Bupati Cianjur, H Herman Suherman, masyarakat miskin di Cianjur pada 2019 mencapai 9,15 persen dan bertambah pada 2020 mencapai 10,36 persen. Artinya, masyarakat miskin bertambah 1,21 persen selama 2019-2020.

Ketika ditemui usai rapat, Herman menjelaskan, meningkatnya angka masyarakat miskin di Cianjur diakibatkan tekanan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, sekarang pandemi, lagi meningkat-meningkatnya. Masalah ini bukan hanya ada di Cianjur, tapi secara nasional,” tutur Herman kepada Cianjur Today, Senin (29/3/2021).

Akibat pandemi Covid-19, Herman tidak menampik bahwa ekonomi serta sektor lainnya mengalami penurunan. Hal ini pun dinilai membuat pemerintah kesulitan.

“Karena kan masyarakat dengan adanya pandemi ini, secara ekonomi turun, bahkan bukan hanya kemiskinan tapi semuanya juga turun. Sekarang kita lagi tahun repot,” jelas dia.

Dalam menangani hal ini, pihaknya menyebut, masyarakat harus sehat dengan membentuk kekebalan komunal melalui vaksinasi Covid-19.

“Hal yang pertama harus sehat dulu, pandemi selesai, sehat, ekonomi bisa bangkit lalu masyarakat sejahtera,” ungkapnya.

Herman menjelaskan, kemiskinan tidak bisa dilakukan sendirian. Tetapi, harus dikeroyok secara bersama-sama. Bahkan, ia menyebut, menangani kemiskinan bukan berarti pemerataan.

“Masalah kemiskinan ini tidak bisa dilakukan sendirian tapi harus dikeroyok, bersama-sama. Penanganan kemiskinan bukan berarti pemerataan, tapi dikeroyok seperti sembakonya, rumahnya, kerjanya, selesai baru pindah ke yang lain,” imbuhnya.

Ia berharap, pandemi Covid-19 bisa cepat selesai, sehingga harapan masyarakat untuk kembali hidup dengan normal bisa terwujud.

“Mudah-mudahan pandemi selesai, ekonomi bisa kembali tinggi, kemiskinan bisa terkendali,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Cianjur, Ganjar Ramadan menjelaskan, laporan yang sudah disampaikan akan didalami oleh panitia khusus di masing-masing fraksi.

“Panitia khusus bertugas memeriksa hasil laporan seperti PAD, dan apa saja yang sudah dibuat selama satu tahun kepemimpinan Pak Bupati,” ujarnya.

Ia pun menanggapi soal angka masyarakat miskin yang meningkat. Bahkan, ia menyebut, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pun menurun sebanyak 0,12 poin yaitu dari 65,48 poin di 2019 menjadi 65,36 poin pada 2020.

“Kabupaten Cianjur grafik kemiskinannya memang naik, kita juga DPRD harus mengecek ke lapangan termasuk soal IPM yang turun. Tapi ada juga kabupaten/kota lain yang bagus, berarti kita harus bisa menangani hal ini,” tandasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan