banner 325x300
Berita

Dehidrasi, Burung Elang Brontok TNGGP Tabrak Tiang Listrik hingga Pingsan

×

Dehidrasi, Burung Elang Brontok TNGGP Tabrak Tiang Listrik hingga Pingsan

Sebarkan artikel ini
Dehidrasi, Burung Elang Brontok TNGGP Tabrak Tiang Listrik hingga Pingsan
DEHIDRASI: Pemeriksaan dokter hewan klinik PPSEJ mengatakan, Elang Brontok yang menabrak tiang listrik terjadi karena mengalami dehidrasi. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Seekor Elang Brontok (Nisaetus Cirrhatus) dilaporkan mengalami kecelakaan, karena menabrak tiang listrik pada Sabtu (27/2/2021) lalu.

Menurut informaai warga Kampung Pasir Muncang Bogor menuturkan, satwa predator ini telah menabrak tiang listrik di area dekat pemukiman warga karena kehilangan kendali. Beruntung masyarakat segera berinisiatif melakukan penyelamatan dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas agar dilakukan evakuasi.

Menindaklanjuti laporan warga, tim dari Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) @pssej.tnghs pun segera diberangkatkan ke lokasi untuk melakukan proses penyelamatan dan membawa Elang Brontok ke camp PSSEJ untuk diperiksa lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan dokter hewan klinik PPSEJ menyimpulkan, bahwa kondisi satwa masih sangat baik dan tidak terjadi cedera pada tubuh Elang Brontok tersebut.

“Elang tersebut hanya mengalami dehidrasi. Setelah dilakukan penanganan oleh tim dokter, diputuskan bahwa satwa dapat segera dilepaskan kembali ke alam,” tulis artikel yang diterbitkan website resmi www.gedepangrango.org, yang dikutip Cianjur Today, Kamis (4/3/2021).

Tim PPSEJ bersama personel Bidang PTN Wilayah III Bogor dan Balai Besar TNGGP segera melakukan analisis sederhana untuk menentukan lokasi pelepasliaran (release) Elang Brontok. Baik dari sisi kesesuaian habitat, keberadaan jenis elang pada calon lokasi pelepasliaran, kemudahan teknis pelepasliaran, serta pertimbangan lainnya.

“Selanjutnya diputuskan bahwa release akan dilakukan di wilayah kerja Resort PTN Bodogol,” ungkapnya.

Proses selanjutnya, pada Sabtu (27/2/2021) malam, dilakukan habituasi bagi satwa di lokasi release dengan terlebih dahulu dilakukan pembangunan kandang habituasi di lokasi.

Namun dikarenakan sifat satwa masih liar dan sehat, maka diputuskan untuk langsung dilakukan proses hard release yakni proses habituasi di lapangan secara singkat. Minggu (28/2/2021) tepat pukul 07.30 Wib, sang raptor ini telah dilepasliarkan dengan disaksikan oleh Kepala Bidang PTN Wilayah III Bogor.

Kepala Balai Besar TNGGP, Wahju Rudianto sangat mengapresiasi sikap warga yang tanggap kepada kejadian ini dan telah melakukan prosedur yang tepat.

“Kami ucapkan terima kasih kepada tim dari PSSEJ-BTNGHS atas kerja sama dan kesiapsiagaan dalam penyelamatan dan rehabilitasi Elang di kawasan TNGGP,” ujar Wahju.

Sebagai informasi, bahwa Elang Brontok merupakan salah satu dari empat jenis Elang yang hidup di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Elang lain yang juga tinggal di TNGGP yaitu Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), dan Elang Hitam (Ictinaetus malayensis).

“Elang Brontok sendiri memiliki dua sub fase yaitu Elang Brontok fase terang dan fase gelap. Keberadaannya di alam semakin menurun populasinya, meskipun IUCN menempatkan jenis ini pada kategori least concern, namun akan segera menjadi terancam jika laju penurunan populasi tidak segera dikendalikan,” tutupnya.(ct6/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan