Berita

Desa Mekarsari Beli Ambulans Pakai Dana Kegiatan Penyuluhan Bidkes

Desa Mekarsari Beli Ambulans Pakai Dana Kegiatan Penyuluhan Bidkes

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pemerintah Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur diduga melakukan tindak pidana korupsi pada tahun anggaran 2019. Dugaan tersebut mencuat karena ada kegiatan fiktif yang berpotensi menimbulkan kerugian negara yaitu Kegiatan penyuluhan dan pelatihan bidang Kesehatan.

Cianjur People Movement pun melaporkan dugaan ini karena adanya pengakuan dari sejumlah warga dan kader di Desa Mekarsari yang tidak tahu menahu terkait kegiatan tersebut.

“Kegiatan penyuluhan dan pelatihan bidang Kesehatan untuk masyarakat, Tenaga dan Kader Kesehatan sebesar Rp252.708.00 diduga fiktif,” tutur Ketua Cianjur People Movement, Ahmad Anwar kepada Cianjur Update, Kamis (13/02/2020).

Atas dugaan tersebut, Cianjur People Movement meminta Inspektorat Jenderal untk melakukan pemeriksaan terhadap Pemerintah Desa Mekarsari tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Desa Mekarsari, Tuti Mutiara mengatakan, kegiatan penyuluhan kesehatan yang diduga fiktif itu memang ada dan dilaksanakan. Dari dana kegiatan 95 persen anggarannya dikucurkan untuk membeli ambulan, dan sisanya dipakai penyuluhan sekita Rp5 juta.

“Kegiatan kesehatan ini memang ada. Tapi agenda sebetulnya dari anggaran ini adalah untuk membeli mobil ambulan. Dipakai kegiatannya bisa Rp5 juta mungkin. Besarnya mah untuk membeli ambulans. Jadi, dimohon dengan sangat kepada RT, RW kepada masyarakat yang sakit bisa diangkut oleh ambulans itu,” kata dia.

Tuti pun mengatakana, saat ini Surat Pertanggungjawaban (SPJ) untuk kegiatan itu ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Cianjur. “Karena sedang ada pemerikasan,” ungkapnya.

Selain itu, Kasi Kesra Desa Mekarsari, Firman mengatakan, harga ambulans tersebut ialah Rp248.853.000. “Kondisinya baru. Belinya terima jadi. Sudah ada fasilitas di dalamnya,” kata dia.

Firman pun mengatakan, dalam laporan di aplikasi Sistem Pengelolaan Aset Desa (Sipades), tidak ada laporan untuk membeli ambulas. “Yang ada juga kegiatan penyuluhan, tapi diselipkan di situ untuk membeli ambulans,” ungkapnya.

Firman mengaku siap bila kasus ini dibawa ke ranah hukum. “Siap.” tegasnya.(afs)

Exit mobile version