banner 325x300
Berita

Didominasi Faktor Ekonomi, 2.349 Istri Gugat Cerai Suami di Cianjur

×

Didominasi Faktor Ekonomi, 2.349 Istri Gugat Cerai Suami di Cianjur

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Perkara perceraian di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Cianjur mencapai 2.809 terhitung sejak 1 Januari hingga 31 Agustus 2020. Angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya, dengan jumlah 3.011 perkara hingga 31 Agustus 2019.

Hakim Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Cianjur, Fajar Hermawan, mengungkapkan, hingga 31 Agustus 2020 ada sebanyak 2.349 cerai gugat dan 460 cerai talak. Meski didominasi faktor ekonomi, namun ia belum bisa mengambil kesimpilan.

“Intinya meksipun angka perceraian didominasi dari faktor ekonomi, namun kita belum bisa mengambil kesimpulan. Dampaknya belum bisa diketahui sekarang, mungkin dalam beberapa bulan ke depan akan ketahuan,” ungkapnya saat ditemui Cianjur Update di PA Cianjur, Selasa (01/09/2020).

Ia menyebut, kebanyakan dalam surat gugatan, perceraian memang disebabkan faktor ekonomi. Namun, faktor ini terkadang tidak murni bahkan bisa saja hanya dipakai sebagai senjata.

“Rata-rata sama faktor ekonomi. Walaupun sebenarnya dalam perceraian bisa jadi ekonomi dijadikan senjata untuk bercerai. Alasan tidak bisa membeirkan nafkah, tidak memberikan uang. Padahal, uang ada tapi ternyata si suaminya mempunyai istri lain,” jelasnya.

Dengan demikian, dari tahun ke tahun faktor ekonomi kerap mendominasi faktor perceraian di Cianjur. Bahkan, selama 2020, hampir 80 persen perceraian disebabkan dari faktor ekonomi.

“Selama pandemi, faktor perceraian didominasi dari memang yang paling tinggi itu dari faktor ekonomi, hampir 80 persenan lah. Dari beberapa kasus yang kami tangani, memang ketika kami tanyakan ke pihak itu, faktor ekonomi. Suami tidak bekerja, tidak ada uang akhirnya cekcok,” jelas dia.

Dampak Pandemi Covid-19

Fajar menilai, masa pandemi Covid-19 mempunyai pengaruh terhadap angka perceraian. Meski demikian, pengaruh belum bisa diketahui dalam jangka waktu yang pendek. Perlu pengamatan yang membutuhkan waktu.

“Untuk ekonomi ini kami menduga ada keterkaitan dengan pandemi. Tapi sebenarnya dalam rumah tangga itu moralitas. Orang itu kalau mempunyai moral yang baik, agama yang baik, ketika ada cobaan kekurangan ekonomi masih bisa eksis, bisa terus berusaha. Istrinya pun bisa meneria dan bersabar dengan keadaan,” tutupnya.(afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan