Berita

Dikabarkan Bakal Isi Kursi Mensos, Tri Rismaharini: Tidak Boleh Takabur

×

Dikabarkan Bakal Isi Kursi Mensos, Tri Rismaharini: Tidak Boleh Takabur

Sebarkan artikel ini
Dikabarkan Bakal Isi Kursi Mensos, Tri Rismaharini: Tidak Boleh Takabur
JADI MENTERI: Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dikabarkan akan menduduki posisi Menteri Sosial menggantikan Juliari P Batubara, namun begitu belum ada pengumuman resmi dari Presiden terkait kabar tersebut. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang karib disapa Risma dikabarkan mendapat tawaran dari Presiden Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri Sosial (Mensos) usai penangkapan Juliari Peter Batubara karena tersandung kasus korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19 oleh KPK.

“Informasi itu valid, dari sumber yang valid, Bu Risma diminta oleh Pak Jokowi, menjadi pengganti Juliari Batubara yang ditangkap KPK, sebagai Mensos,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng, Selasa (15/12/2020).

Menurutnya, Risma akan menerima tawaran tersebut mengingat masa jabatannya menjadi Wali Kota Surabaya akan segera berakhir dalam hitungan bulan, atau pada awal 2021.

“Menurut saya, Bu Risma enggak akan keberatan karena Bu Risma sebentar lagi juga akan selesai menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Menurut saya sayang saja pemimpin seperti Bu Risma yang berprestasi itu nganggur,” ujarnya.

Yusuf menilai, Risma sangat layak mengantikan posisi sebagai Mensos. Pertama, karena dia dari PDIP dan karena Mensos sebelumnya juga PDIP. Kedua, Risma model kepemimpinannya itu melayani langsung masyarakat jadi cocok dengan fungsi dan tugas sebagai Mensos.

“Bu Risma sudah ditelepon oleh Pak Jokowi, kita tunggu saja pengumumannya,” imbuh dia.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengungkapkan, bila nanti dirinya benar-benar ditunjuk sebagai salah satu kabinet Indonesia Maju, Risma tak ingin menjadi orang yang takabur. Sebab, yang bisa mengukur kemampuannya hanya dirinya, bukan orang lain.

“Ndak boleh sombong, ndak boleh takabur. Yang bisa ngukur aku ya aku, bukan orang lain,” kata Risma kepada wartawan di Selasa (15/12/2020).

Sebelumnya Risma mengaku tidak tahu isu yang beredar padanya. Risma pun kaget saat ditanya wartawan soal tawaran menjadi Mensos.

“Sopo sing ngomong? (Siapa yang bilang?). Awakmu paling, iyo? (Kamu paling, ya?),” kata Risma dengan ekspresi kaget.

Risma juga tampak bingung saat ditanya apakah sudah ada tawaran menduduki kursi mensos. Jika pun ada tawaran, wali kota dua periode ini melihat terlebih dulu dari Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri.

“Seng nawari sopo? (Yang nawari siapa?). Nanti kita lihat lah, saya lihat Ibu Mega saja,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDI-Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengaku, belum menerima informasi resmi soal pengajuan nama Risma.

“Saya belum mendengar adanya informasi, adanya tawaran Presiden Jokowi kepada Bu Risma untuk menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari,” ungkapnya, Senin (14/12/2020).

Basarah menyampaikan ada dua orang yang punya kewenangan menentukan nama pengganti Juliari, yaitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.

Megawati punya wewenang menentukan kader yang diutus PDIP untuk menggantikan Juliari. Sementara Jokowi punya hak prerogratif menentukan orang yang akan menempati kursi menteri.

“Keluarga besar PDI-Perjuangan menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum atas keputusan siapa yang akan diusulkan kepada presiden untuk menjadi Mensos,” tuturnya.

Diketahui, Menteri Sosial dari PDIP Juliari Batubara ditangkap KPK atas kasus korupsi dana bantuan sosial Covid-19. Jokowi lantas menunjuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menjadi Mensos Ad Interm saat ini.(sis)

Tinggalkan Balasan