banner 325x300
Berita

Diserang Chikungunya, Kampung Cilumping Cianjur Bakal Difogging

×

Diserang Chikungunya, Kampung Cilumping Cianjur Bakal Difogging

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Warungkondang – Forkopimcam bersama warga melaksanakan kerja bakti di Kampung Cilumping, Desa Sukamulya, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jumat (14/8/2020). Kegiatan itu dilakukan dengan membersihkan selokan sebagai bentuk pencegahan penyebaran penyakit Chikungunya.

Camat Warungkondang, Sukmawati, mengatakan pada hari Senin (3/8/2020) pihaknya mendapatkan laporan dari Puskesmas Warungkondang adanya sekitar 45 orang warga Kampung Cilumping yang terjangkit Chikungunya. Pihaknya pun langsung mengecek ke lapangan.

“Saya mengecek ke lapangan ternyata daerah RT 1, 3 dan 4, Kampung Cilumping itu merupakan daerah padat penduduk. Pola hidup warganya pun kurang memperhatikan kebersihan, masih banyak warga yang rumahnya tidak memiliki septic tank,” paparnya kepada wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Ia menjelaskan, hampir rata-rata pembuangan air limbah rumah tangga dibuang ke aliran air atau selokan yang melintasi pemukiman warga. Di musim kemarau seperti sekarang ini selokan mampet dan menjadi sarang nyamuk. Ia pun segera memerintahkan kepala desa setempat beserta warga untuk melakukan kerja bakti mengeruk selokan yang mampet karena banyak sampah dan kotoran.

Perihal penanganan warga yang terjangkit penyakit Chikungunya, dirinya sudah koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Cianjur dan Puskesmas Warungkondang untuk intens merawat pasien. Selain itu ia meminta agar fogging dilakukan.

Dokter Puskesmas Warungkondang, Wili, mengatakan penyakit Chikungunya disebabkan gigitan nyamuk yang mengakibatkan demam berdarah. Namun untuk Chikungunya lebih dominan mengkibatkan kaki tidak bisa jalan. Penyebabnya lingkungan tidak bersih.

“Kita sudah bersih-bersih selokan yang mampet dan meneteskan obat abate supaya jentik-jentik nyamuknya mati. Rencana akan dilakukan poging,” terangnya.

Bagi warga yang terjangkit, pihaknya sudah mengobatinya dan tidak ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Selain itu, dirinya pun menyatakan bahwa peristiwa itu masuk ke dalam Kejadian Luar Biasa (KLB).

“Karena di bulan Juni tidak ada kejadian, kemudian di bulan Juli dan Agustus nya ada kejadian maka statusnya masuk KLB,” ucapnya.(ian/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan