banner 325x300
Berita

Dishub Sebut Aplikasi Peduli Lindungi Belum Bisa Optimal Diterapkan di Cianjur

×

Dishub Sebut Aplikasi Peduli Lindungi Belum Bisa Optimal Diterapkan di Cianjur

Sebarkan artikel ini
Dishub Sebut Aplikasi Peduli Lindungi Belum Bisa Optimal Diterapkan di Cianjur
MINIM: Dishub Cianjur sebut aplikasi Peduli Lindungi belum bisa optimal diterapkan di Cianjur. (Foto: pedulilindungi.id)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sejumlah kota besar di Indonesia telah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Namun, di Kabupaten Cianjur, aplikasi ini dinilai belum optimal diterapkan.

Padahal, penggunaan aplikasi tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk mengelola mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Aplikasi Peduli Lindungi merupakan aplikasi satu data yang diintruksikan melalui Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan untuk digunakan seluruh warga negara guna meminimalisir penyebaran virus Corona.

Pada aplikasi itu juga, ada beberapa keunggulan di antaranya sertifikat vaksinasi dan history swab Antigen ataupun PCR swab serta informasi lainnya seperti zona rawan penularan Covid-19.

Kabid Angkutan Umum Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur, Hendra Wira mengatakan, Peduli Lindungi adalah sebuah aplikasi yang juga digunakan di bidang transportasi.

“Khusus di bidang transportasi, Kemenhub baru membuat aturan terkait penggunaan aplikasi tersebut di simpul-simpul transportasi. Seperti bandara, stasiun, dan terminal agar pencegahan penularan Covid-19 lebih optimal,” ujarnya kepada Cianjur Update, Selasa (31/8/2021).

Selain itu, lanjutnya, aplikasi tersebut juga bisa digunakan untuk mengawasi kegiatan bepergian ke tempat tujuan.

“Di sektor transportasi yang dikelola pemerintah atau BUMN seperti terminal dan lainnya, ada pengawasan apabila seseorang akan berpergian dari titik asal ke titik tujuan,” ucapnya.

Hendra mengungkapkan, untuk Kabupaten Cianjur sendiri belum dapat mengoptimalkan aplikasi Peduli Lindungi tersebut, karena infrastruktur angkutan umum belum optimal.

“Untuk Cianjur sendiri sehubungan terminal yang ada belum optimal dan sistem pengawasannya masih sangat rendah, sehingga penggunaannya diperkirakan belum optimal,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, penggunaan handphone android untuk para sopir angkutan umum pun juga masih minim.

“Para sopir angkutan umum di Kabupaten Cianjur tidak semuanya memiliki HP Android. Ada juga yang sudah punya, tapi kendalanya tidak ada kuota. Selain itu, akses internetnya juga belum merata,” ungkapnya.

Sarana terminal angkutan umum Kabupaten Cianjur, sambungnya, tidak dapat disamakan dengan kota atau kabupaten lainnya, sehingga penerapan aplikasi tersebut dirasa tidak akan maksimal.

“Karena penumpang bisa naik angkutan umum di mana saja dan tidak harus di dalam terminal,” pungkasnya.(ct9/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan