banner 325x300
Pendidikan

Duh! Alamat Situs Dewasa Ditemukan di Buku Sosiologi Siswa SMA Kelas 12

×

Duh! Alamat Situs Dewasa Ditemukan di Buku Sosiologi Siswa SMA Kelas 12

Sebarkan artikel ini
Duh! Alamat Situs Dewasa Ditemukan di Buku Sosiologi Siswa SMA Kelas 12
TEMUAN: Sebuah alamat situs dewasa ditemukan dalam buku sosiologi siswa SMA kelas 12 yang membuat heboh semua pihak, para guru berharap kasus ini segera ditindaklanjuti. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Bandung – Pengawasan terhadap buku-buku bacaan siswa memang harus terus ditingkatkan. Pasalnya, ada temuan alamat situs dewasa terselip di buku sosiologi untuk siswa SMA kelas 12. Hal itu diakui Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Dedi Supandi.

banner 325x300

“Di dalamnya itu, kalau dibaca merujuk kepada situs inisial ksdotnet. Ternyata situs itu kalau dibaca berisi situs orang dewasa,” ujarnya.

Dedi mengungkap, ia sudah mengkonfirmasi hasil temuan ini pada sejumlah guru dan rekan-rekan IT.

“Saya juga sudah bertanya ke teman-teman IT (informasi dan Teknologi). Mereka membenarkan seperti itu,” tambahnya.

Langkah yang dilakukan Disdik Jabar, kata Dedi Supandi, akan mengirimkan surat pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan tembusan ke Kementerian Komunikasi dan Informasika (Kominfo).

“Kami akan meminta untuk menutup dan memblokir situs tersebut,” ucapnya.

Dalam surat tersebut tambah Dedi Supandi, juga akan disampaikan kepada Kemendikbud sebuah aspirasi.

“Agar berhati-hati untuk memberikan izin terbitnya mata pelajaran yang membuka atau merujuk kepada situs-situs tertentu. Karena mungkin saja situs-situs tersebut diterbikan tahun selanjutnya tidak lagi berisi seperti itu,” terangnya.

Disdik Jabar juga berharap kepada teman-teman penulis buku sebaiknya merujuk pada sumber-sumber resmi.

“Kita berharap nanti ke depannya, kepada teman-teman para penulis buku, sebaiknya kalau merujuk ke situs tolong gunakan situs yang resmi yang dibuat oleh pemerintah ataupun yang direkomendasikan oleh dinas pendidikan baik pusat atau daerah. Sehingga tidak terjadi lagi, tiba-tiba situs tersebut berganti menjadi situs dewasa,” ungkapnya.

Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (Fagi), Iwan Hermawan mengatakan Uriform Resource Locator (Url) hidup (warna biru) berisi situs porno dari luar negeri muncul saat siswa melakukan pembelajaran jarak jauh (PPJ) atau Daring (dalam jaringan).

“Kabar itu kami dapat dari siswa yang melapor kepada gurunya, dan guru selanjutnya meneruskan kepada kami,” paparnya.

Url situs porno itu bisa muncul dalam buku pelajaran Sosiologi kelas 12, karena saat ini, siswa belajar lewat metode daring, lewat materi pelajarannya softcopy.

“Materi itu ada di halaman 216 buku Sosiologi kelas 12. Buku tersebut terbitan Cempaka Putih Klaten. Cetakan tahun 2016. Mungkin sekarang situs itu sudah tidak aktif, lalu domain-nya dibeli orang luar negeri, untuk dipopup ke situs mereka yang berisi komik porno,” tuturnya.

Parahnya, tambah Iwan, buku Sosiologi tersebut saat ini tersebar merata di seluruh sekolah menengah atas.

“Ini yang harus segera ditindaklanjuti agar buku bisa ditarik kembali dari siswa,” jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan, jika terbukti ada unsur pornografi di situs tersebut bisa langsung diblokir.

“Jika terbukti ada unsur pornografi, bisa langsung di-take down,” ujarnya.

Namun pihaknya tidak menjelaskan apakah pihak Kominfo sudah memblokir situs tersebut atau belum. Untuk saat ini, Deddy mengatakan situs tersebut telah diblokir.

Kominfo menggunakan DNS Nawala, layanan gratis berupa filtering/penyaringan DNS yang bebas biaya dan dapat digunakan oleh semua pengguna internet. Layanan itu memfilter atau menyaring konten negatif berupa konten porno, kekerasan atau kejahatan internet. Selain menggunakan Nawala, Kominfo memblokir situs porno bila ada laporan. Adapun email untuk membuat aduan atau laporan adalah: aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mendapatkan laporan dari guru-guru di daerah, khususnya di Jawa Barat. P2G khawatir jika buku itu masih beredar dan terus digunakan siswa lalu dibuka, maka secara langsung para siswa dan guru telah membuka situs porno. Hal itu menurutnya sangat berbahaya bagi pendidikan dan moral anak bangsa.

“Hingga sekarang Mas Nadiem belum merespon kasus ini, berbeda perlakuannya dengan kasus jilbab di Padang yang responnya sangat sigap,” ungkapnya.(sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan