banner 325x300
Berita

Fenomena Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjadi di Cianjur, Warga Sempat Panik

×

Fenomena Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjadi di Cianjur, Warga Sempat Panik

Sebarkan artikel ini
Fenomena Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjadi di Cianjur, Warga Sempat Panik
HUJAN ES: Fenomena hujan es kembali terjadi di Cianjur pada Senin (19/4/2021) sore jam 15.00 Wib dan membuat warga panik. (Foto: Ilustrasi)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Fenomena hujan es kembali terjadi di Cianjur, Senin (19/4/2021). Ini merupakan kesekian kalinya hujan es mengguyur kawasan Cianjur.

Hujan ini terjadi sekitar pukul 15.00 Wib dan berlangsung kurang lebih selama 10 menit. Salah satu daerah yang mengalami peristiwa ini adalah Kampung Gombong, RT 02/RW 08, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.

Berdasarkan laporan masyarakat setempat, hujan diawali dengan angin kencang dan petir.

“Pertamanya angin lumayan kencang, ada gemuruh dan petir juga. Tiba-tiba turun hujan kencang dan beberapa saat baru seperti ada suara benda di atas genteng ternyata itu es,” jelas Dian, warga Kampung Gombong, saat diwawancarai Cianjur Update, Senin (19/4/2021).

Dian melanjutkan, fenomena hujan es ini cukup menakutkan dan membuat panik karena angin yang cukup kencang hingga es pun terlempar ke lantai.

“Hujan esnya tidak lama, cuman karena ada angin kencangnya jadi agak khawatir. Es juga tidak banyak dan bertahan lama, saat hujan reda es juga sudah cair,” lanjutnya.

Saat peristiwa berlangsung, warga tak lupa mengumandangkan adzan berseru kepada yang maha kuasa.

Sementara itu, Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, terjadi peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai potensi kecepatan angin kencang dan tinggi gelombang terjadi di sebagian pesisir daerah untuk tujuh hari kedepan.

“Di mana Kecepatan angin berkisar 20-30 knot dan tinggi gelombang berkisar empat hingga enam meter. Aktivitas gelombang atmosfer diprakirakan aktif dalam sepekan kedepan. Gelombang Equatorial Rossby akan mendominasi wilayah Indonesia bagian utara,” tutur dia kepada Cianjur Update, Senin (19/4/2021).

Sementara itu, kata dia, gelombang kelvin diprediksikan akan aktif di Sumatera Bagian Tengah serta Selatan, Jawa, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua Bagian Selatan, dan Laut Banda.

“Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan masih ada suplai masa uap air yang memasuki wilayah-wilayah tersebut untuk mendorong pembentukan awan-awan konvektif,” kata dia.

Sepekan ke depan, Teguh menyebut, pengaruh monsun Australia mendominasi Indonesia bagian Selatan seperti Sumatera Bagian Selatan, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.

“Sedangkan peningkatan tekanan tinggi di Australia menyebabkan peningkatan kecepatan angin di Indonesia bagian Selatan. Faktor-faktor tersebut mengurangi curah hujan di wilayah-wilayah tersebut,” terang dia

Sementara itu, indeks labilitas masih menunjukkan kondisi atmosfer masih cenderung tidak stabil, sehingga masih terdapat potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang oleh awan Comolunimbus.

“Masih terdapat potensi terjadinya puting beliung dan fenomena hujan es dalam waktu singkat dan bersifat lokal dalam sepekan ke depan,” ucap dia.

Wilayah Kabupaten Cianjur yang diperkirakan akan terkena dampak dari cuaca tersebut yakni Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Cianjur, Cilaku, Mande, Sukaresmi, Cikalongkulon, dan Cipanas.

“Dalam tiga hari ke depan, diperkirakan angin akan terus kencang juga,” tutupnya.(afs/ega/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan