Berita

Gelar Acara Ngamumule Budaya Sunda, Hima Unsur Ajak Remaja Cianjur Tidak Gengsi Berbahasa Indung

×

Gelar Acara Ngamumule Budaya Sunda, Hima Unsur Ajak Remaja Cianjur Tidak Gengsi Berbahasa Indung

Sebarkan artikel ini
Gelar Acara Ngamumule Budaya Sunda, Hima Unsur Ajak Remaja Cianjur Tidak Gengsi Berbahasa Indung
SUNDA: Hima Prodi PBSI Unsur mengajak semua remaja Cianjur jangan gengsi berbahasa Sunda. (Foto: Elga Nurani/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Himpunan Mahasiswa (Hima) Prodi PBSI Universitas Suryakancana kembali menggelar acara tahunan bertema ‘Ngamumule Budaya Sunda’ yang digelar hari ini, Selasa (9/3/2021) sekaligus pembukaan lomba Bewara Sunda.

“Kegiatan ini merupakan acara tahunan Hima Unsur yang rutin digelar dan bertujuan untuk memelihara dan menghidupkan Bahasa Sunda sebagai identitas budaya yang harus dipertahankan eksistensinya. Namun untuk tahun ini, dikarenakan sedang masa pandemi, maka lombanya digelar agak berbeda,” ujar Ketua Umum Himadiksastrasia, Nisa Purwita Khotimah (21) saat diwawancarai Cianjur Today, Selasa (9/3/2021).

Ia menyebut, acara akan berlangsung hingga esok hari, Rabu (10/3/2021) secara offline atau tatap muka, yang dihadiri sekitar 40 orang peserta. Acara pun, lanjutnya, akan diisi dengan berbagai penampilan-penampilan kreatif dari kawan-kawan mahasiswa.

“Acara dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, dimulai dari jam 08.00 Wib-selesai. Akan ada acara simbolis pembukaan acara Ngamumule oleh Dekan FKIP Unsur dan pada 10 Maret nanti akan dilangsungkan seminar mengenai sastra budaya dan bahasa yang diisi oleh para sastrawan, yaitu ibu Etty (sastrawan) dan Ahmad Ginanjar (penggerak sastra Cianjur),” lanjutnya.

Pengumuman lomba sajak, sambungnya, juga akan digelar pada 10 Maret 2021. Nisa pun menuturkan acara ini didukung banyak pihak mulai dari mahasiswa hingga dosen.

“Semua pihak sangat mendukung sekali apalagi dari guru-guru MGMP Bahasa Sunda, karena di zaman sekarang ini, orang-orang akan lebih berbangga diri menggunakan bahasa asing, tanpa melestarikan bahasa indung. Padahal, “mun ancur bahasana, ancur oge budayana, mun ancur budayana ancur oge eta bangsana, mun bangsana ancur, kumaha nagarana?” seperti itulah kami menjadikan pepatah itu sebagai landasan acara ini,” papar Nisa.

Tema acara sendiri, Nisa menjelaskan, menggunakan Warta Basa yang merupakan akronim dari wangun, piara, tata, budaya basa, jeung sastra sunda. Lomba ini akan dibuka untuk umum, dari usia minimal 13 tahun hingga maksimal 22 tahun.

Nisa juga turut menyoroti eksistensi Bahasa Sunda di kalangan remaja dan siswa. Menurutnya, saat ini penggunaan Bahasa Sunda sudah kalah pamor dan eksistensinya di tengan gencarnya budaya barat.

“Saat ini sangat kurang sekali yah. Jangankan yang jauh, anak Unsur saja teman sekelas yang asli orang Cianjur, pada gak bisa ngomong Bahasa Sunda. Ada juga yang katanya gengsi ngomong bareng teman-teman kalau pake Bahasa Sunda. Di lingkungan kampus saja sudah seperti itu, bagaimana kalau di dunia pendidikan. Karena kebanyakan orangtua menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari tanpa memberi tahu bahasa indungnya itu Bahasa Sunda pada anak-anaknya,” jelas Nisa.

Maka dari itu, ke depannya Nisa berharap acara ini bisa menjadi wadah untuk membangun kembali Bahasa Sunda di kalangan remaja dan seluruh masyarakat.

“Harapannya dengan adanya acara ini bisa menjadikan remaja-remaja yang memiliki bakat di bidang seni budaya, khususnya bahasa dapat melestarikan, menjaga, dan memperkenalkan bahasa budaya Cianjur tanpa ada istilah gengsi berbahasa indung,” pungkasnya.(ega/sis)

Tinggalkan Balasan