Berita

Gelombang Setinggi 7 Meter Hantam Pantai Apra Sindangbarang

×

Gelombang Setinggi 7 Meter Hantam Pantai Apra Sindangbarang

Sebarkan artikel ini
Gelombang Setinggi 7 Meter Hantam Pantai Apra Sindangbarang
ABRASI: Sebabkan abrasi, gelombang setinggi 7 meter hantam Pantai Apra Sindangbarang, Cianjur. (Foto: Rusmana/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Gelombang setinggi 7 meter menghantam Pantai Apra Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Senin (2/8/2021) dini hari.

Akibatnya, bibir pantai mengalami abrasi sedalam lima meter dan membuat dua warung milik warga rusak.

“Gelombang tinggi terjadi sejak Sabtu (1/8/2021) pagi. Namun, gelombang tinggi sampai ke pesisir pantai dan menghantam warung serta mengakibatkan abrasi,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Irfan Sopyan kepada Cianjur Update, Selasa (3/8/2021).

Ia menambahkan, selain dua warung yang rusak, panjang abrasi pun sampai 500 meter dengan kedalaman 5 meter.

“Untuk warung hanya rusak ringan, tapi beberapa meter dari warung tersebut terjadi abrasi yang dikhawatirkan bertambah parah dan berdampak pada warung lain di sepanjang pesisir pantai,” paparnya.

Pihaknya mengatakan, gelombang tinggi juga mengancam pemukiman warga yang hanya berjarak 12 meter dari titik abrasi.

“Ada 40 rumah warga yang terancam dampak gelombang tinggi tersebut, dengan total 150 jiwa. Kami sudah berikan imbauan untuk tetap waspada,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, petugas BPBD Cianjur dan relawan pun terus disiagakan dan melakukan pemantauan setiap malam.

“Pemantauan dilakukan sebagai antisipasi dini jika kembali terjadi gelombang tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, pemilik warung, Imas (45) mengaku, jika gelombang tinggi yang menghantam Pantai Apra Sindangbarang tersebut, merupakan yang terparah sejak lima tahun terakhir. Sebab sebelumnya, gelombang tinggi tak pernah sampai ke pesisir pantai.

“Kalau gelombang tinggi memang terjadi setiap tahun, tapi hanya di tepi dan tengah laut. Tapi yang sekarang sampai mengakibatkan abrasi dan merusak warung,” sebutnya.

Menurutnya, gelombang tinggi kerap terjadi pada malam dan dini hari. Oleh karena itu, dia dan pemilik warung lainnya segera mengamankan barang dagangan, khawatir terjadi gelombang tinggi dan abrasi susulan.

“Rusaknya hanya bagian depan, tapi khawatir terjadi susulan. Makanya sekarang diamankan barang dagangan, hingga kembali normal,” tutupnya.(ct10/sis)

Tinggalkan Balasan