banner 325x300
Berita

Gencatan Senjata Palestina-Israel Dinilai Rapuh, Sementara Dukungan Indonesia Terus Mengalir

×

Gencatan Senjata Palestina-Israel Dinilai Rapuh, Sementara Dukungan Indonesia Terus Mengalir

Sebarkan artikel ini
Gencatan Senjata Palestina-Israel Dinilai Rapuh, Sementara Dukungan Indonesia Terus Mengalir
SOLIDARITAS: Aksi Bela Palestina menggema di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada Sabtu (22/5/2021). (Foto: Instagram Infokotabandung)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Gencatan senjata yang dilakukan Palestina-Israel dinilai masih rapuh. Pasalnya pertempuran bisa saja kembali terjadi, meskipun pertempuran 11 hari di Jalur Gaza telah memakan banyak korban jiwa.

Pandangan tersebut disampaikan oleh Abeer Z Barakat, seorang dosen di University College of Applied Science di Jalur Gaza, dalam diskusi virtual tentang Palestina yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia.

“Kami tahu bahwa gencatan senjata ini rapuh. Pada hari pertama pelaksanaan gencatan senjata, pasukan pendudukan Israel kembali menargetkan jamaah di Masjid Al Aqsa,” ujar Abeer melansir Antara, Minggu (23/5/2021).

Secara umum, menurut Abeer, warga Palestina tidak lagi memercayai Israel karena negara penjajah itu tidak mematuhi perjanjian internasional, resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, ataupun berbagai kesepakatan yang telah dicapai untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antara kedua negara itu.

Karena itu, lanjutnya, meskipun gencatan senjata sudah diumumkan, Abeer menyatakan warga Palestina tahu bahwa setiap saat Israel bisa kembali melakukan pengeboman di Gaza.

“Kami sama sekali tidak aman. Kami tidak tahu kapan perang berikutnya akan datang,” jelas dia.

Pandangan yang sama tentang gencatan senjata terbaru Palestina-Israel juga disampaikan oleh Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Bagus Hendraning Kobarsyih. Ia merujuk pada bentrokan antara aparat Israel dan jamaah Muslim di Al Aqsa.

Bentrokan itu meletus setelah shalat Jumat (21/5/201), hanya hitungan jam sejak gencatan senjata dimulai pukul 02.00 waktu setempat.

SOLIDARITAS: Aksi Bela Palestina menggema di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung pada Sabtu (22/5/2021). (Foto: Instagram Infokotabandung)

Sedikitnya, 20 warga Palestina terluka akibat bentrokan, yang dipicu demonstrasi untuk mendukung orang-orang Palestina di Jalur Gaza. Pasukan Israel berusaha membubarkan massa dengan menembakkan granat kejut ke arah para demonstran.

“Memang masih rapuh gencatan senjata itu, tetapi tetap harus kita sambut sebagai salah satu cara untuk membuka jalan masuk bagi bantuan kemanusiaan,” ungkap Bagus.

Pentingnya akses masuk untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan sebelumnya ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam sesi debat Majelis Umum PBB yang khusus membahas situasi Palestina pada Kamis (20/5/2021).

Pasalnya, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 232 orangm termasuk 65 anak-anak dan 39 perempuan, serta menyebabkan lebih dari 1.900 orang terluka dan sekitar 10.000 orang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.

“Bantuan kemanusiaan sangat diperlukan saat ini karena akses air, gas, listrik terputus. Jalan-jalan rusak, sekolah dan rumah sakit hancur ini jadi satu keprihatinan tersendiri,” tutur Bagus.

Selain menyoroti akses bantuan kemanusiaan, Indonesia juga mendorong Palestina dan Israel untuk kembali ke meja perundingan demi mewujudkan perdamaian yang langgeng.

Sementara itu, dukungan dari Indonesia terus mengalir bagi Palestina. Seperti yang dilakukan ribuan umat Islam yang tergabung dalam aksi bela Palestina dan mengecam serangan Israel menggema di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (22/5/2021).

Adapun aksi diawali dengan berjalan kaki atau long march dari depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian aksi di depan Gedung Merdeka.

Akibatnya, kepolisian lalulintas Polrestabes Bandung harus menutup Jalan Asia Afrika untuk sementara waktu. Seperti arus lalu lintas di perempatan Jalan Asia Afrika-Tamblong. Pengendara yang melintas akhirnya dialihkan ke Lengkong.

Aksi berjalan dengan semangat membara diiringi seruan takbir di sepanjang jalan. Tak ketinggalan, sebuah bendera besar Palestina pun dikibarkan oleh puluhan orang mengiringi aksi bela Palestina ini.

Tak ayal, siapapun ang melihat dan mendengarnya akan merasa merinding haru dibuatnya.

“Free..free Palestine. Bebaskan Palestina,” teriak massa.

Pada aksi ini, musisi Ebieth Beat A pun turut naik ke atas mobil komando menyanyikan satu lagu bertema kebebasan Palestina dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Serangan Israel terhadap Palestina ini membuat masyarakat geram. Massa juga turut mengutuk agresi Israel, dan meminta dua kelompok di Palestina, Hamas dan Fatah untuk bersatu.

Tak hanya itu, mereka turut meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk menghentikan agresi Israel.

Bagi seluruh umat muslim di Indonesia, massa aksi mengajak untuk terus mendukung Palestina baik dalam bentuk pemboikotan produk Israel, penggalangan dana atau dengan qunut nazilah dalam salat.(ega/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan