banner 325x300
Opini

Generasi Instan, Masyarakat yang Hidup di Zaman Serba Cepat

×

Generasi Instan, Masyarakat yang Hidup di Zaman Serba Cepat

Sebarkan artikel ini

Jangan Sampai Terhipnotis dengan Teknologi

Generasi instan adalah masyarakat yang hidup di zaman serba cepat, sumber informasi mudah didapat, sumber belajar sangat mudah dicari dengan adanya teknologi. Katakanlah Smart phone yang disertai fasilitas internet yang menyuguhkan berbagai macam keperluan yang kita inginkan.

Berbeda dengan zaman dahulu di mana informasi terkendala akses sarana dan prasarana. Sebagai contoh untuk membuat karya tulis menggunakan mesin tik, yang diketik berdasarkan huruf per huruf yang apabila terdapat kesalahan satu huruf saja dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal. Berbeda dengan zaman sekarang yang serba mudah dicari dan didapat, sampai memesan makananpun tidak usah keluar rumah, malah makanan yang mendatangi kita.

Alasan Perkembangan Zaman

Fenomena ini saya amati dan kaitkan dengan perkembangan akhir zaman yang dimana telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Shalallohu ‘Alayhi Wasalam di mana ilmu-ilmu Alloh ‘angkat’ dimana bacaan-bacaan Quran tak lagi nampak nyata (karena Kitab Quran tergantikan dengan oleh aplikasi) hilanglah sumber ilmu yang digantikan dengan ‘kecanggihan teknologi’. Saya khawatir ini menjadi dampak dimulainya ‘kebodohan’, ‘keapatisan’, ‘kemalasan’, ‘ketidakberdayaan’ kita terhadap kondisi sosial yang kita hadapi sehari-hari apabila kita tidak mewaspadainya sejak dini. Lebih jauh kondisi ‘serba instan’ ini dijadikan momentum untuk melakukan hal-hal yang semestinya tidak kita lakukan, semisal terlalu sibuk dengan Smart Phone, Gadget, Laptop, dan laian sebagainya, mengabaikan pertemanan (komunikasi langsung) dan lain-lain.

Sementara banyak orang yang terbawa arus dengan sistem ini (kemudahan mengakses internet) sedikit orang yang mawas diri, saya khawatir kedeoannya kita dikendalikan oleh ‘sistem’ ini yang mengharuskan kita bergantung pada apa yang terjadi sekarang. Pada akhirnya gerak kita, pemikiran kita terpaku pada teknologi yang pada hakikatnya ‘membelenggu’ aktivitas kita di masa yang akan datang. Kondisi seperti ini memang sudah dan tengah terjadi pada hampir semua orang di seluruh dunia yang tidak bisa lepas dari kebutuhan informasi yang menggantungkan diri pada informasi dan teknologi. Tapi yang ingin saya katakan di sini, jangan sampai kondisi ini melenakan kita sampai-sampai tujuan kita di ciptakan di dunia kita lupakan dan kita abaikan.

Tanda-tanda Akhir Zaman

Alloh menciptakan kita di dunia semata-mata untuk beribadah, taat kepada-Nya. Dunia sebagai ‘wadah’ transit sementara kita untuk mengumpulkan bekal dikehidupan yang kekal kelak (akhirat), pilihannya antara surga dan neraka (na’udzubillah). Semoga dengan kondisi yang sekarang kita alami di zaman serba ‘instan’ ini kita tidak dikendalikan bahkan jangan sampai ‘diperbudak’ oleh ‘sistem’, bahkan seharusnya kita dapat mewaspadai kondisi ini sebagai awal dari hilangnya ilmu sedikit demi sedikit penanda bahwa akhir zaman tinggal menunggu waktu. Banyak tanda-tanda yang telah Nabi Muhammad Shalallohu ‘Alayhi Wasalam sampaikan menenai akhir zaman, diantaranya :

1 Banyaknya huru hara (kekacauan diakibatkan ketidakmampuan pemimpin mengendalikan wilayah kekuasaannya). Alloh berfirman:
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah:

“Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:

“Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Al-A’raf :187)

2 Berdampak pada banyaknya kejahatan pembunuhan, pemerkosaan, mabuk, dan kejahatan lainnya. (HR. Al-Bukhari (No. 80)

3 Hilangnya / ‘diangkatnya’ ilmu dalam hal ini bisa jadi Alloh ‘memanggil’ orang-orang sholih terlebih dahulu keharibaan-Nya sebagai bukti kasih sayang Alloh terhadap orang sholih (Ulama).
HR. Muslim tentang dicabutnya Ilmu:

“Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata, “ِAku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.’ (HR. Al-Bukhari)

4 Kekeringan secara global yang ditandai dengan adanya kabut asap yang mengakibatkan kekeringan dimana-mana (QS. Ad-Dukhon) sebagai bukti bahwa sekarang danau Tiberias volume airnya telah menyusut.

5 Kemunculan Dajjal yang didamba-dambakan oleh pengikutnya, siapa pengikutnya? Saya kategorikan menjadi 3 (tiga) golongan dianyaranya: 1) Orang yang mengaku beragama tapi tidak menjalankan aturan dalam agamanya, 2) Orang yang diberi kemampuan kecerdaaan yang lebih yang menganggap dengan kecerdasannya itu dapat membuktikan bahwa apa yang kita dapati dan miliki semata-mata adalah hasil perbuatan kita sendiri (tidak ada campur tangan / kuasa Tuhan di dalamnya), 3) Orang yang memusuhi Islam, yang menganggap Islam sebagai agama yang Radikal, Teroris (membahayakan).

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dajjal akan muncul pada umatku… (lalu dia menuturkan hadits, dan di dalamnya:) lalu Allah mengutus ‘Isa bin Maryam seakan-akan ia adalah ‘Urwah bin Mas’ud, kemudian dia mencarinya dan membinasakannya.’” (HR. Muslim).

Imam Muslim dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Ada tiga hal yang jika keluar, maka tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebaikan dengan imannya itu: terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang bumi.’” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).

6 Kemunculan khalifah Umat Islam (Imam Mahdi). (HR. At-Tirmidzi no. 2230 dan Abu Daud no. 4282)

7 Kemunculan Nabi Isa ‘Alayssalam’.
Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” (HR. Al-Bukhari).

8 Terbitnya matahari dari Barat sebagai tanda ditutupnya pintu taubat.

“… Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebaikan dengan imannya itu…” (QS. Al-An’aam: 158).

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak akan terjadi Kiamat hingga ada dua kelompok yang saling berperang… (lalu beliau menuturkan hadits, dan di dalamnya:) hingga matahari terbit dari barat, lalu jika ia telah terbit, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (HR. Al-Bukhari)

9 Kedatangan Ya’juz Wal Ma’juz dan tanda-tanda akhir zaman lainnya yang akan silih berganti.
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari Berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang kafir. (Mereka berkata,) ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiyaa’: 96-97).

Dengan adanya keterkaitan tanda-tanda akhir zaman inilah yang harusnya dapat kita sikapi dengan bijak dan penuh kehati-hatian yang berkaitan dengan ‘generasi instan’ ini, semoga apa yang kita alami bisa kita baca dengan mata hati dan pikiran jernih kita karena Islam hadir untuk orang-orang yang berpikir seperti yang Alloh Firmankan dalam (QS. Ar-Ra’d: 19) :

“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Robbmu itu benar sama dengan orang yang buta, Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.”

Semoga kita dapat mengambil hikmah dari fenomena yang sedang kita alami saat ini, dan semoga Alloh selalu beri kekuatan kepada kita untuk menjalankan keistiqomahan dalam menggapai ridho-Nya sampai ajal menjemput kita.

“Jagalah diri kita, keluarga kita dari api neraka” (At-Tahrim : 6).(*)

Wallohu a’lam bishowab.

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan