Berita

Geram, Dana BLT Dipotong! Puluhan Warga Desa Parakan Tugu Cijati Datangi Polres Cianjur

×

Geram, Dana BLT Dipotong! Puluhan Warga Desa Parakan Tugu Cijati Datangi Polres Cianjur

Sebarkan artikel ini
Geram, Dana BLT Dipotong! Puluhan Warga Desa Parakan Tugu Cijati Datangi Polres Cianjur
BLT: Puluhan warga Desa Parakan Tugu, Kecamatan Cijati mendatangi Mapolres Cianjur untuk mencari kejelasan atas laporan kasus pemotongan BLT Dana Desa yang merugikan warga. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Puluhan warga dari Desa Parakan Tugu, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur mendatangi Mapolres Cianjur untuk mencari kejelasan atas laporan terkait kasus pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) di desanya, pada Rabu (10/2/2021).

Penerima BLT DD, Iwan Setiawan (38) mengungkapkan, sebelum ke Mapolres Cianjur, pada Selasa 9 Februari kemarin para RT dan KPM sudah lebih dulu mendatangi kantor Inspektorat Daerah (Irda) Kabupaten Cianjur dan ke Pemkab Cianjur untuk menemui Plt Bupati.

“Selasa kemarin para RT serta KPM berangkat ke Kantor Irda dan Pemkab Cianjur untuk bertemu Bupati, hanya saja tidak bertemu. Maksud tujuan kami ke Cianjur ingin mengantarkan berkas yang sudah diajukan tiga minggu lalu sudah sejauh mana prosesnya,” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (10/2/2021).

Ia mengungkapkan, masih belum ada dan masih nol serta belum diproses. Langkah terakhir pun diagendakan ke Mapolres Cianjur untuk membuat laporan.

“Langkah terkakhir diagendakan hari ini ke Kapolres untuk membuat laporan,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, proses penyaluran BLT DD di desanya sangat semraut, bahkan ia mengaku ada potongan cukup besar dari BLT DD yang ia terima.

“Bagi saya pribadi saya cuma dipotong Rp100 ribu dari total Rp1,5 juta. Dipotongnya gak langsung hari itu, tapi diminta melalui perangkat RT dengan dalih untuk biaya administrasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RW 06, Desa Parakan Tugu, Kecamatan Cijati, Andri Ardiansyah (40) menjelaskan, BLT DD per KPM seharusnya sebesar Rp1,5 juta per orang.

“Awalnya saat 23 Desember 2020, BLT DD dipotong mulai Rp100 ribu hingga ada yang sampai Rp1,2 juta dipotongnya. Pemotongan itu diketahui atas perintah dari kepala desa melalui RT/RW untuk dasar pajak dan administrasi,” tuturnya.

Ia mengaku, sudah melapor ke Polres Cianjur sejak tiga minggu yang lalu dengan lampiran 40 KPM yang mengalami pemotongan bantuan. Ia diberitahu oleh tim pemeriksa, bahwa kasus korupsi biasanya lama penanganannya.

“Tapi masyarakat kan tidak tahu, hanya mau pertanyakan kenapa sudah tiga minggu ini tidak ada realisasinya,” jelasnya.

Meskipun demikian, ia tidak terlalu mendalami pemotongan pada bulan-bulan sebelumnya. Andri mengaku, hanya melaporkan kasus pemotongan BLT Dana Desa pada Desember 2020.

“Saya sudah melapor sejak tiga minggu lalu dengan barang bukti uang tunai sebesar Rp4.000.000, yang merupakan dana dari hasil pemotongan yang diberikan staff desa kepada saya,” tandasnya.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan