Bisnis

Geser Xiaomi dan Samsung, Vivo Rajai Pasar Handphone Indonesia

×

Geser Xiaomi dan Samsung, Vivo Rajai Pasar Handphone Indonesia

Sebarkan artikel ini
Geser Xiaomi dan Samsung, Vivo Rajai Pasar Handphone Indonesia
VIVO: Vivo berhasil merajai 23 persen pangsa pasar handphone Indonesia. (Foto: Info Komputer)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Vivo berhasil merajai pasar handphone Indonesia dan berhasil menggeser posisi Xiaomi hingga Samsung.

Vivo berhasil meraih pangsa pasar sebesar 23 persen. Padahal, pada kuartal sebelumnya, Vivo berada di urutan ke-5 dengan market share sebesar 12 persen.

Menurut Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia, selain dukungan online store Vivo, integrasi antara channel modern dan tradisional memberikan kontribusi langsung di kuartal ketiga ini.

“Di tengah pembatasan yang perlu dilakukan pada kuartal ketiga, channel tradisional Vivo yang tersebar di daerah berperan penting sebagai salah satu basis penjualan utama kami,” terang Edy.

Posisi Xiaomi sendiri merosot ke posisi keempat dengan pangsa pasar 16 persen dengan angka pertumbuhan tahunan minus 18.

Jika membandingkan dengan kuartal kedua 2021, mereka mampu menguasai 28 persen pasar handphone di Indonesia dengan angka pertumbuhan 112 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Di urutan kedua penguasa pasar HP di Indonesia diduduki oleh Oppo. Brand yang akan segera merilis Oppo A95 ini menguasai 22 persen pangsa pasar dengan nilai pertumbuhan tahunan minus 19 persen.

Samsung menjadi satu-satunya brand yang mengalami pertumbuhan positif di kuartal ketiga ini dengan annual growth sebesar 7 persen.

Ini membuat Samsung berada di posisi ketiga dengan market share sebesar 18 persen.

Posisi kelima ada Realme yang punya pangsa pasar 13 persen naik tipis dari 12 persen di kuartal kedua. Namun, angka pertumbuhan tahunannya minus 18 persen.

Adapun secara global, Samsung masih menjadi raja ponsel dunia. Dalam laporan terbaru Canalys, Samsung mempertahankan diri menjadi pemimpin pasar smartphone global. Sementara itu, berkat iPhone 13, Apple menggeser Xiaomi dan berada di urutan kedua.

Laporan Q3 2021 itu memperlihatkan pengiriman smartphone memang merosot 6 persen akibat kekurangan chipset global.

Samsung berhasil tetap jadi nomor satu dengan pengiriman 69,4 juta dan market share 21 persen. Angka itu naik dari 58 juta dan 18 persen pada kuartal sebelumnya.

Tapi pada Q3 2020 terjadi penurunan, saat itu shipment Samsung menjadi 80,2 juta dan market share 23 persen.

Analis Utama Canalys, Ben Stanton mengatakan situasi Android memang kurang cerah dengan adanya penurunan pengiriman mencapai 9 persen.

“Tapi nasib vendor beragam. Samsung kembali berjuang dengan pasokan perangkat Galaxy A nya,” ungkapnya.

Sementara itu, Apple berada di urutan kedua dengan pengiriman 49,2 juta dan market share 15 persen. Ini mengalami kenaikan dari kuartal yang sama di tahun 2020 yakni 43,1 juta dan 12 persen.

Hal sama juga terjadi pada Q2 2021 dengan 45,7 juta dan 14 persen, serta menggeser Xiaomi yang ada di urutan dua sebelumnya.(sis)

Sumber: cnbcindonesia

Tinggalkan Balasan