banner 325x300
Nasional

Gila! Gegara Dapat Bisikan Gaib, Anak Tega Penggal Kepala Ayah Kandungnya di Lampung

×

Gila! Gegara Dapat Bisikan Gaib, Anak Tega Penggal Kepala Ayah Kandungnya di Lampung

Sebarkan artikel ini
Gila! Gegara Dapat Bisikan Gaib, Anak Tega Penggal Kepala Ayah Kandungnya di Lampung
DITEBAS: Seorang anak di Lampung Tengah tega menebas kepala ayah kandungnya hingga putus, gegara mendapat bisikan gaib. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Lampung – Masyarakat Lampung Tengah geger dengan kelakuan seorang anak yang tega memenggal kepala ayah kandungnya. Peristiwa itu terjadi di Kampung Sendangrejo, Sendangagung, Lampung Tengah, Lampung, pada Senin (22/3/2021).

Polisi pun mengungkap sejumlah fakta mencengangkan yang dilakukan pria bernama Kukuh (31). Pasalnya, setelah diduga memenggal kepala ayahnya bernama Slamet (68), Kukuh kemudian mengarak kepala sang ayah yang telah lepas dari tubuhnya mengelilingi kampung.

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Popon Sunggoro mengatakan, Kukuh mengaku hendak melindungi diri dari sang ayah. Kukuh disebut mengaku ada bisikan gaib yang dia dapat dan menyatakan ayahnya hendak mengirimkan santet kepadanya.

“Intinya dia mengaku mendapat semacam kaya bisikan atau apa, katanya bapaknya mau nyantet dia. Jadi kenapa dia memenggal kepala bapaknya, karena bapaknya mau nyantet dia. Jadi dia duluin dipenggal kepala bapaknya,” ujar Popon kepada wartawan, Selasa (23/3/2021).

Sebelum memenggal kepala ayahnya dan mengarak keliling kampung, Kukuh disebut sempat minta maaf pada ayahnya.

“Informasi dari pelaku (sempat meminta maaf) pada ayahnya,” jelasnya.

Namun Popon mengatakan, pengakuan dari Kukuh itu masih didalami, karena itu baru disampaikan sepihak oleh Kukuh. Saat ini Kukuh sudah diserahkan ke rumah sakit jiwa (RSJ) untuk diobservasi atau diperiksa kejiwaannya lebih lanjut

“Tersangka diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Tapi kami belum bisa pastikan dia ODGJ atau tidak, masih diobservasi,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolsek Kalirejo, Iptu Edi Suhendar lebih lanjut menjelaskan, Kukuh diduga menebas leher ayahnya hingga terputus dengan menggunakan golok saat ayahnya sedang makan siang.

“Korban ditebas saat makan siang, sedang duduk, makan di belakang, didatangi pelaku, dan minta maaf,” kata Edi.

Saat itu, diketahui Kukuh disebut sedang berdua saja dengan ayahnya di rumah. Sementaa ibunya disebut sedang berada di sumur yang ada di luar rumah.

“Mereka hanya berdua waktu kejadian, ada ibunya, tetapi itu jauh dari rumah. Memang pelaku datang ke belakang itu sudah bawa golok,” paparnya.

Edi menyebut, setelah menganiaya ayahnya, Kukuh memasukkan kepala sang ayah ke dalam karung plastik dan diarak keliling kampung.

“Kepala korban dimasukkan dalam karung plastik berwarna putih. Selanjutnya kepala dibawa keliling kampung dengan sepeda motor,” ujar Edi.

Tidak lama setelah itu, kakak pelaku yang bernama Suwito melihat dan memberi tahu warga soal peristiwa tersebut. Polisi datang dan mengamankan Kukuh serta sejumlah barang bukti.

“Alasannya dia bawa itu, karena mau kasih tahu kakaknya, Suwito. Makanya dimasukkan dalam karung dan dibawa,” terang Edi.

Edi menyebut, rumah Suwito dan lokasi kejadian berjarak sekitar 1,5 kilometer. Untuk ke rumah Suwito, kata Edi, Kukuh harus melewati rumah-rumah warga lain seakan mengelilingi kampung.

“Jarak dari TKP ke rumah kakaknya sekitar 1,5 km. Posisinya mutar yang seolah jadi mengelilingi kampung,” sebut Edi.

Dia disebut mengaku membawa kepala ayahnya ke rumah Suwito untuk memberi tahu kalau ayahnya telah tewas. Suwito, yang ketakutan, kemudian berteriak histeris meminta bantuan warga.

“Dia intinya mau kasih tahu, ‘nih Kak, bapak sudah meninggal. Aku bunuh’. Setelah itu pelaku meninggalkan parang dan kembali ke rumah,” ungkap Edi.

Polisi juga mengungkap sosok Selamet, ayah Kukuh yang dikenal sebagai ‘orang pintar’ di daerah tersebut.

“Pelaku ini takut disantet, korban ini kalau ada orang sakit bisa mengobati. Jadi bisa dikatakan begitu (tabib atau dukun),” beber Edi.

Edi mengatakan, korban tak lagi menjalankan praktik pengobatan sejak beberapa tahun terakhir. Meski demikian, korban sudah dikenal oleh warga setempat sebagai tabib.

Edi juga memberi penjelasan soal isu Kukuh tak mendapat restu nikah menjadi pemicu peristiwa ini. Menurutnya, isu itu sudah dibantah oleh pihak keluarga.

“Nggak ada soal isu tak direstui. Keluarga sudah pastikan tidak ada kabar itu, sejauh ini karena bisikan gaib yang sudah dijelaskan Kapolres,” tandasnya.(sis/bbs)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan