banner 325x300
Berita

Guru SD di Cianjur Nyambi Jadi Ojol, Ini Harapan Hari Guru Nasional

×

Guru SD di Cianjur Nyambi Jadi Ojol, Ini Harapan Hari Guru Nasional

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM – Di Hari Guru Nasional, Cianjur Update mengulas kisah seorang guru honorer yang nyambi jadi driver ojek online (ojol). Hal itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena gaji guru honorer belum sejahtera. Berikut kisahnya..

Cerita Eddy

Memperingati Hari Guru, kita sadar bahwa jasa guru dalam kehidupan kita sangat besar. Namun di balik semua itu, tentu ada kisah luar biasa yang melatari perjuangan mereka.

Seperti kisah Eddy seorang guru honorer di salah satu SD di Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Selain menjadi guru kelas, ia juga nyambi menjadi driver ojek online dan tukang parkir untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Eddy telah mengabdikan dirinya untuk mengajar anak bangsa selama 15 tahun lamanya. Tak ada rasa sesal dalam dirinya untuk mengemban tugas yang mulia ini. Namun karena kesejahteraan guru honorer yang masih kurang, menjadikan Eddy harus banting tulang lebih ekstra untuk mencukupi kebutuhannya.

Menjadi Driver Ojol

Eddy menceritakan, pendapatnya dari menjadi driver ojol bisa membantu menambal kebutuhan finansialnya selama ini. Ia pun membagi waktu antara mengajar dan menarik penumpang.

“Kebutuhan sehari-hari dari ojek online, karena gaji dari guru tidak cukup. Alhamdulillah dari hasil ngojek kebutuhan bisa tercukupi. Itu saya lakukan setiap hari sampai jam 21.00” ucapnya pada Cianjur Update, Senin (25/11/2019).

Memang tak mudah menjadi seorang guru honorer dengan pendapat rendah saat ini. Suka duka juga silih berganti. Hal ini juga diceritakan Eddy selama menjadi seorang guru.

“Sukanya saya bisa memberikan ilmu yang saya bisa dan semoga bisa bermanfaat buat para siswa. Untuk dukanya banyak, mulai dari upah kecil dan jarak rumah ke sekolah mencapai 35 – 40 menit,” ucapnya

Ya, Eddy memang tinggal di Kecamatan Karangtengah sedangkan tempat ia mengajar di Kecamatan Cipanas. Jika musim hujan di pagi hari, Eddy harus mengajar dengan sendal karena sepatunya kebasahan. Bahkan dia pernah tidak pergi mengajar karena tidak punya ongkos.

Penghasilan dari ia mengajar dalam sebulan sebesar Rp500 ribu. Namun pengeluaran untuk ongkos dalam sebulan mencapai Rp450 ribu dan yang tersisa Rp50 ribu sebulan. Dari hasil ngojek lah kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi dengan pendapatan bisa mencapaj Rp80 ribu per hari.

Harapan di Hari Guru Nasional

Dengan segala yang terjadi, di momen Hari Guru ini Eddy juga menyampaikan harapannya untuk kesejahteraan guru dan pendidikan di Indonesia.

“Pendapatan yang layak di hari guru ini masih ada kesenjangan antara guru PNS dan Honorer. Saya berharap kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan upah sesuai UMK kepada guru honorer,” ucapnya.

Selain itu, ia juga turut menanggapi sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Dirinya secara terbuka mengatakan aspirasi dan kritiknya.

“Menurut saya, jam kegiatan belajar harus dipersingkat. Jam sekolah yang singkat mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas siswa. Guru juga harus mengurangi PR agar siswa tidak tertekan,” tuturnya.

Eddy juga menambahkan, perubahan kurikukum harus dilakukan 10 tahun sekali. Hal itu agar tidak membuat siswa kebingungan. Sarana dan prasarana setiap sekolah di Indonesia juga harus disamaratakan. Terakhir Eddy berharap untuk kesejahteraan para guru honorer.

“Semoga Mendikbud yang baru, akan memperhatikan guru honorer agar lebih sejahtera serta pendidikan di Indonesia lebih berkualitas” tandasnya. (ct2)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan