banner 325x300
Nasional

Hampir 1 Abad Dikuasai Asing, Blok Rokan Akhirnya Dikelola Pertamina

×

Hampir 1 Abad Dikuasai Asing, Blok Rokan Akhirnya Dikelola Pertamina

Sebarkan artikel ini
Hampir 1 Abad Dikuasai Asing, Blok Rokan Akhirnya Dikelola Pertamina
ROKAN: Penggalian minyak bumi, blok Rokan akhirnya kembali dikelola Indonesia setelah hampir 1 Abad dikelola asing. (Foto: dunia energi)

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Setelah 97 tahun lamanya dikelola PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), lapangan minyak bumi Blok Rokan di Provinsi Riau akhirnya kembali dikelola Indonesia.

Keputusan tersebut diungkapkan CPI pada Minggu (8/8/2021) malam. Kini, Blok Rokan pun akan diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Chevron memiliki perjalanan panjang dalam mengelola Blok Rokan. Meski lapangan minyak di wilayah kerja tersebut baru berproduksi pada 1951, namun jejak awal Chevron di Blok Rokan sudah dimulai pada 1924 atau 97 tahun yang lalu.

Presiden Direktur CPI, Albert Simanjuntak mengatakan, pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah dan masyarakat Indonesia kepada perusahaan dalam mengelola Blok Rokan selama 97 tahun. Blok Rokan pun menjadi wilayah kerja penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia.

“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan operasional maupun kegiatan yang mendukung masyarakat selama hampir satu abad,” ungkap Albert dalam acara Serah Terima WK Rokan secara virtual, Minggu (8/8/2021) malam.

Berdasarkan catatan sejarah, hampir seabad yang lalu atau tepatnya pada Maret 1924 kehadiran Chevron di Indonesia diawali dengan kedatangan empat ahli geologi dari Standard Oil Company of California (Socal).

Tujuan mereka adalah untuk mencari lapangan migas di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Pencarian berbuah hasil dengan ditemukannya lapangan Duri pada Maret 1941, kemudian disusul penemuan Lapangan Minas pada Desember 1944.

Kedua lapangan minyak ini merupakan yang terbesar dari total 115 lapangan produksi di Blok Rokan yang saat ini sudah seluas 6.453 kilometer persegi.

Penemuan ini pun membuat Socal membangun anak usaha bernama Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij (NPPM) pada 1930 di Indonesia.

Lalu pada 1936, Socal bekerja sama dengan Texaco mengelola perusahaan dengan nama baru yaitu California Texas Oil Company (Caltex).

Kemudian, pada 1963 resmi dibentuk PT Caltex Pasific Indonesia untuk menggantikan perusahan sebelumnya, yang sekaligus menjadi cikal bakal perusahaan Chevron Pasific Indonesia.

Sejak berproduksi pertama kali pada 1951, Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak hingga saat ini. Blok Rokan pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barel per hari pada Mei 1973.

Sementara itu, mengutip bisnis.com, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, bahwa perseroan berkomitmen untuk mempertahankan produksi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Rokan pascaalih kelola dengan melakukan pengeboran sumur baru secara masif.

Pertamina juga akan melanjutkan program yang selama ini telah berjalan, termasuk penggunaan enhanced oil recovery (EOR) yang telah menunjang produksi migas di wilayah kerja itu secara signifikan.

“Pertamina telah menetapkan anggaran investasi sampai dengan 2025 sebesar lebih dari US$2 miliar,” ujar Nicke dalam acara Serah Terima Wilayah Kerja Rokan, Minggu malam (8/8/2021).

Dia menuturkan, pada periode Agustus – Desember 2021, PHR berencana melakukan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Untuk 2022, PHR juga direncanakan akan menambah pengeboran sumur kurang lebih sebanyak 500 sumur.

Rencana tersebut diklaim sebagai komitmen investasi dan pengeboran dengan jumlah sumur terbanyak di antara blok migas lainnya di Indonesia.(sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan