banner 325x300
Berita

Hari Puisi, DKC Sebut Cianjur Punya Sederet Nama Penyair di Kancah Nasional

×

Hari Puisi, DKC Sebut Cianjur Punya Sederet Nama Penyair di Kancah Nasional

Sebarkan artikel ini
Hari Puisi, DKC Sebut Cianjur Punya Sederet Nama Penyair di Kancah Nasional
NASIONAL: DKC menyebut bahwa Kabupaten Cianjur punya sederet nama penyair-penyair berbakat di kancah nasional. (Foto: Riski Maulana/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dewan Kesenian Cianjur (DKC) menyebut, bahwa Kabupaten Cianjur punya sederet nama penyair-penyair berbakat di kancah nasional.

Ketua DKC, Yusuf Zam-zam mengungkapkan, bentuk perkembangan puisi dan sastra di Cianjur untuk saat ini terbilang menarik.

Bahkan menurutnya, sepuluh tahun terakhir ini muncul penyair-penyair dari Cianjur di bidang sastra Sunda ada nama Deden Abdul Aziz.

Di Bahasa Indonesia ada Faisal Syahreza, Neng Lilis Suryani, dan Pian Sopian.

“Saat ini mungkin yang levelnya sudah sangat bagus di tingkat nasional ada nama Syahreza Faisal, Deden Abdul Aziz, kemudian Iwan Budi Setiawan yang sudah meninggal dunia. Tapi penulis pemula, baik pelajar dan mahasiswa juga ada,” ungkap Yusuf kepada Cianjur Update, Rabu (28/4/2021).

Ia mengatakan, di tingkat pelajar Kabupaten Cianjur dalam sepuluh terakhir dalam event yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan selalu meraih prestasi membanggakan.

“Di kancah nasional, Kabupaten Cianjur selalu mendapatkan prestasi hampir tujuh tahun berturu-turut, sebagai Juara Cipta Puisi Nasional,” ucapnya.

Yusuf memaparkan, Hari Puisi Nasional yang diperingati setiap 28 April sekaligus mengenang wafatnya penyair Angkatan 45 Chairil Anwar.

Menurutnya, puisi selalu mengingatkan tentang persoalan manusia dalam kehidupan.

Perenungan terhadap masalah kemanusiaan dan perubahan sosial politik yang kental mewarnai kultur kebudayaan manusia.

“Dalam pelaksanaan Hari Puisi Nasional di Cianjur sendiri tidak akan ada penyelenggaran acara apapun. Ini jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu rutin menggelar acara,” terangnya.

Ia menyebut, seperti pada tahun sebelum ada pandemi, DKC selalu menyelenggarakan pelatihan-pelatihan cipta puisi, baca puisi, serta sejumlah latihan yang meningkatkan apresiasi terhadap puisi.

“Kaderisasi atau program untuk meningkatkan gairah berpuisi bagi kaum muda Cianjur sendiri, sering dilakukan dalam mengadakan workshop menulis puisi secara rutin dan mengedepankan pembacaan-pembacaan puisi,” bebernya.

Yusuf pun mengungkapkan, lewat puisi sebetulnya bisa melatih seseorang untuk berpikir serius, sebagai pemikir, dan sebagai seorang cendekiawan.

“Kita boleh mati, tapi pikiran dan gagasan kita tidak boleh mati, karena puisi bisa memungkinkan orang untuk menjadi abadi dalam bentuk tulisannya. Seperti nama yang sudah kita kenal Chairil Anwar sudah mati secara fisik, tapi pikiran-pikirannya terus dibaca dan namanya terus disebutkan,” tuturnya.

Tokoh-tokoh sastrawan Indonesia, lanjutnya, sudah pernah datang ke Cianjur, mulai Agus R Sarjono, Jamal Ade Rahman, Cecep Samsul Hari, Ajip Rosidi, Imran, Soni Farid Maulana, Acep Zamzam Nur, dan juga Budi Sumarna.

“Bagi para pemula atau yang belum pernah menulis, ayo mulai menulis. Karena dunia menulis itu sangat menarik dan dengan menulis puisi kehidupan ini akan menjadi lebih sejati,” pungkasnya.(ct9/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan