CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Hasil sidang isbat menetapkan 1 Ramadan jatuh pada Selasa 13 April 2021. Hal ini disampaikan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam Konferensi Pers yang disiarkan lewat televisi.
“Baru saja kita sidang isbat dihadiri oleh perwakilan Ormas Islam dan MUI, kita dapat laporan 13 orang di bawah sumpah hilal dilihat, sehingga keputusan sidang isbat tanpa ada perbedaan sepakat kami menetapkan 1 Ramadan 1442 jatuh pada tanggal 13 April 2021 atau bertepatan hari Selasa besok pagi,” paparnya.
Menag pun mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada seluruh muslim dam mengingatkan pentingnya protokol kesehatan setelah mengumumkan hasil sidang isbat.
“Malam ini sudah bisa tarwih, nanti malam kita sahur, setelah subuh mulai menjalankan puasa,” tambahnya.
NU dan Muhammadiyah juga Tetapkan 1 Ramadan 1442 jatuh pada Selasa 13 April 2021
Sementara itu Nadhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sepakat menetapkan 1 Ramadan pada Selasa (13/4/2021).
NU menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa dan menjadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum kerohanian.
“Kepada warga NU dan umat islam kami sampaikan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1442 H dengan penuh keimanan dan keyakinan juga menjadikan bulan ini sebagai momentum kerohanian untuk mensucikan diri dengan meningkatkan ketakwaan,” demikian tertulis dalam surat edaran.
NU mengimbau selama Covid-19 ini agar mengikuti instruksi dan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah masing-masing.
Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Cianjur juga sebelumnya sudah memastikan awal Ramadan pada Selasa, 13 April 2021. Hal itu ditentukan dengan metode perhitungan atau hisab.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Cianjur, Fatturahman. Ia menyebut, pihaknya sudah sepakat awal Ramadan jatuh pada tanggal tersebut.
“Awal Ramadan sudah ditentukan pada tanggal 13 April 2021 sesuai perhitungan,” kata dia kepada Cianjur Update, Minggu (11/4/2021).
Selain itu, Fatturahman menjelaskan, Muhammadiyah tetap menyarankan agar masyarakat melakukan kegiatan keagamaan dari rumah. Hal itu demi mencegah penularan Covid-19.(rez/bbs)
