Berita

Hasil Survei LSI Denny JA, Pasangan Herman-Tb Mulyana Berpeluang Besar Menang di Pilkada Cianjur 2020

×

Hasil Survei LSI Denny JA, Pasangan Herman-Tb Mulyana Berpeluang Besar Menang di Pilkada Cianjur 2020

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA, menyatakan peluang calon petahana untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Cianjur 2020 sangat terbuka lebar.

Hal itu diungkapkan oleh Peneliti senior, Toto Izul Fatah, yang merangkap pula sebagai Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Network Denny JA.

“Terpilihnya pasangan Herman Suherman-Tb Mulyana Syahrudin (Manjur) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Cianjur masih sangat berpeluang,” ungkapnya saat konferensi pers, Kamis (26/11/2020).

Toto menyebutkan, elektabilitas pasangan yang diusung PDIP dan Partai Golkar ini masih perkasa di posisi 57,3 persen. Cukup jauh meninggalkan tiga pasang kandidat lainnya. Survei dilakukan pada 9 hingga 13 November 2020 dengan menggunakan beberapa metode.

“Di antaranya menggunakan metode standar, multistage random sampling, dan metode wawancara tatap muka dengan jumlah responden sebanyak 440 dengan margin of error 4,8 persen,” sebutnya.

Toto membeberkan alasan adanya peluang petahana terpilih kembali karena elektabilitas paslon lainnya masih kurang. Potensi kemenangan dari pasangan incumbent ini juga terpotret dari beberapa variabel penting dalam survei.

“Misalnya, dukungan unggul yang relatif merata di semua segmen demografis. Seperti gender, usia, suku, agama, ormas, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, profesi, dan zona dapil. Bahkan, pada segmen pemilih partai politik, pasangan Manjur ini cukup jauh meninggalkan paslon yang lain,” ucapnya.

Toto mengungkapkan, faktor lain yang bisa mengantar kemenangan pasangan Herman-Tb Mulyana karena secara personal, elektabilitas calon bupati dan wakil bupatinya cukup tinggi. Misalnya, Herman Suherman (57,0 persen) dan Tb Mulyana (28,6 persen). Begitu juga dengan pemilih yang berkategori strong supporter (pemilih militan) angkanya cukup tinggi dengan 38,9 persen.

”Dari pengalaman LSI melakukan ratusan kali survei, pemilih yang berkategori seperti ini biasanya tak pernah goyah sampai hari H pencoblosan,” ungkapnya.

Toto membandingkan dengan strong supporter tiga pasang kandidat lain seperti Lepi-Gilar (10,7 persen), Oting-Wawan (3,9 persen), dan Toha-Ade (1,8 persen).

“Dari sisi ini, mereka belum punya cukup modal elektabilitas yang aman untuk menang. Namun begitu, bukan berarti peluang tertutup sama sekali, karena masih ada pemilih yang berkategori cair (soft supporter) sekitar 44,7 persen. Inilah lahan tak bertuan yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja. Meskipun memang tidak mudah,” papar Toto.

Toto menjelaskan, problem besar ketiga paslon penantang Herman-Tb Mulyana, salah satunya karena mereka masih terkendala dengan masalah tingkat pengenalan dan kesukaan. Padahal, pengenalan dan kesukaan itu merupakan variabel penting dalam survei yang sudah menjadi salah satu hukum besi untuk menang. Semakin dikenal, semakin besar peluangnya untuk menang. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil pengenalan, makin kecil juga peluang untuk menang.

“Seorang calon untuk menang minimal harus dikenal oleh masyarakat sebear 75 persen. Idealnya, 80 sampai 90 persen lebih. Hanya Herman Suherman yang sudah mengantongi modal pengenalan sangat tinggi, yaitu 89,1 persen. Meskipun, tingkat pengenalan itu tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat kesukaan,” pungkasnya.(ian/sis)

Tinggalkan Balasan