banner 325x300
Nasional

Heboh! Seorang Pria Terekam Lakukan Aksi Tak Senonoh di Jalanan Kota Bandung, Netizen: Eksibionis

×

Heboh! Seorang Pria Terekam Lakukan Aksi Tak Senonoh di Jalanan Kota Bandung, Netizen: Eksibionis

Sebarkan artikel ini
Heboh! Seorang Pria Terekam Lakukan Aksi Tak Senonoh di Jalanan Kota Bandung, Netizen: Eksibionis
Ilustrasi Eksibionis (Foto: Grid.id)

CIANJURUPDATE.COM, Bandung – Sebuah video mendadak membuat heboh warganet, usai seorang pria terekam melakukan aksi tak senonoh di jalanan Kota Bandung.

Mengutip mapaybandung.com, dalam video berdurasi 18 detik itu, pria yang tidak diketahui identitasnya ini dengan santai memamerkan alat kelaminnya, meski kondisi jalan raya tengah ramai dilalui oleh warga.

Bahkan diketahui, aksi tak senonoh tersebut dilakukan di depan salah satu sekolah dasar (SD) sekitar Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat.

Saat bertingkah, pria tersebut masih duduk di atas motor lengkap dengan helm yang terpasang di kepalanya.

Peristiwa ini diketahui terjadi pada Kamis, 16 September 2021 lalu dan terekam kamera warga, hingga viral di media sosial.

Belum diketahui secara pasti motif dan penyebab pria berhelm biru ini melakukan hal tak senonoh di muka publik, namun netizen menduga bila pelaku memiliki gangguan jiwa.

“Mungkin pelaku terkena eksibisionisme. Gangguan kejiwaan yang suka memamerkan alat kelamin di tempat umum. Kasian sih itu sebenernya, harus ditangani psikiater dan dokter kejiwaan,” kata netizen dengan akun @adiwijasena.

“Akibat lemahnya iman manusia kepada Allah SWT ..ya . .begitu tidak ada rasa malu .., hanya orang gila yg tidak mempunyai rasa malu,” ujar netizen dengan akun @yudhi__styra75.

Apa Itu Eksibisionis?

Mengutip sehatq.com, eksibisionis berasal dari kata eksibisionisme, yaitu kondisi yang ditandai oleh dorongan, fantasi, dan tindakan untuk memperlihatkan alat kelamin kepada orang asing tanpa persetujuan orang tersebut.

Pelaku eksibisionis memiliki keinginan yang kuat untuk diamati oleh orang lain ketika melakukan aktivitas seksual.

Celakanya, hal ini bahkan bisa membuat mereka semakin bergairah secara seksual.

Kondisi ini termasuk ke dalam gangguan paraphilia atau penyimpangan seksual. Orang eksibisionis merasa senang untuk mengejutkan korbannya.

Namun, eksibisionis umumnya hanya terbatas pada memperlihatkan alat kelamin saja. Kontak seksual secara langsung dengan korban jarang terjadi, tapi pelakunya bisa bermasturbasi sambil mengekspos dirinya sendiri dan memiliki kepuasan seksual terhadap perilakunya tersebut.

Timbulnya eksibisionis biasanya dimulai pada masa remaja. Dilansir dari MSD Manuals, sebagian besar pelaku secara mengejutkan sebetulnya sudah menikah, namun pernikahannya seringkali bermasalah.

Pelaku pun kerap menunjukkan alat kelamin pada anak-anak praremaja, dewasa, ataupun keduanya.

Penyebab Eksibisionis

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab seseorang mengalami kelainan eksibisionis. Faktor tersebut meliputi gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan alkohol, dan kecenderungan pedofilia.

Selain itu, faktor-faktor lain yang mungkin terkait, yaitu mengalami pelecehan seksual dan emosional pada masa kanak-kanak, atau kesenangan seksual di masa kecil.

Sebagian pelaku juga memiliki penyimpangan seksual lainnya. Seseorang mungkin saja mengalami eksibisionis jika memenuhi kriteria berikut:

Memiliki fantasi, dorongan atau perilaku yang berulang untuk meningkatkan gairah seksual dengan memperlihatkan alat kelamin pada orang asing setidaknya selama 6 bulan.

Merasa sangat tertekan atas dorongan untuk melakukan perilaku tersebut sehingga tak dapat menjalani kehidupannya dengan baik (termasuk dalam keluarga, lingkungan, ataupun pekerjaan).

Prevalensi eksibisionis tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan terjadi pada sekitar 2-4 persen populasi pria.

Akan tetapi, perilaku ini dapat berkurang seiring bertambahnya usia. Sementara pada wanita, kondisi ini jarang terjadi.

Pengobatan Eksibisionis

Sebagian besar orang dengan gangguan eksibisionis tidak mencari dan tidak mendapatkan perawatan hingga mereka ditangkap oleh pihak yang berwenang.

Jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki kelainan eksibisionis atau menunjukkan tanda-tandanya, maka perawatan dini sangatlah diperlukan. Perawatan umumnya melibatkan Psikoterapi, obat-obatan, dan grup support atau konseling kelompok.

(sis)

Sumber: pikiranrakyat.com

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan