banner 325x300
Berita

Hewan Kurban Mulai Dipantau Dislutkanak Cianjur

×

Hewan Kurban Mulai Dipantau Dislutkanak Cianjur

Sebarkan artikel ini
Dislutkanak Cianjur, mulai melakukan pemeriksaan hewan kurban guna menjaga kesehatan hewan yang akan diperjualbelikan.

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (c) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mulai melakukan pemeriksaan hewan kurban, Senin (29/7/2019). Pemeriksaan ini sebagai upaya menjaga kesehatan hewan yang akan diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha Agustus mendatang.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dislutkanak Cianjur, M. Agung Rianto, mengatakan pemeriksaan di wilayah kota Cianjur saat ini dipusatkan di Pasar Hewan Cianjur. Sementara untuk wilayah di luar Kecamatan Cianjur akan dibentuk tim pemeriksa khusus.

“Selain itu, kami juga membentuk tim pemeriksa untuk tiga wilayah, yaitu wilayah utara, tengah, dan selatan. Saat ini masuk technical meeting,” katanya.

Agung menjelaskan, pemeriksaan hewan ini tidak hanya dilakukan untuk kebutuhan Idul Adha saja, namun merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh Dislutkanak untuk menjaga kesehatan hewan yang diperjualbelikan.

“Namun, menjelang idul adha kebutuhan akan semakin meningkat, oleh karena itu perlu dilakukan upaya agar dapat menjaga hewan kurban yang akan diperjualbelikan,” jelasnya.

Hewan Kurban Dilarang Dijual Pinggir Jalan

Dislutkanak pun mengimbau kepada para pedagang hewan agar tidak berdagang sembarangan di pinggiran jalan karena sudah diatur dalam Peraturan Daerah yang berlaku.

“Tapi, kewenangan kami hanya memantau. Bukan berarti kami mengizinkan untuk berdagang di wilayah protokol,” sambungnya.

Sementara itu, dokter hewan, drh. Kharinudin memaparkan ciri umum hewan tidak sehat yang dapat dilihat oleh mata agar pembeli bisa lebih waspada memilih hewan kurban yang akan dibeli.

“Seperti halnya manusia, hewan yang sakit bisa dilihat dari bagaimana tingkah lakunya dan nafsu makannya, bisa dilihat pula dari kotorannya, jika kotorannya cair berarti tidak sehat. Seperti sapi misalnya, sapi yang sehat itu yang hidungnya basah,” paparnya.

drh. Kharinudin mengatakan, dalam pemeriksaan hewan kurban, jika ditemukan hewan yang sakit maka tidak boleh dipakai Kurban.

“Begitu pun dengan hewan yang tengah dalam masa pengobatan. Itu tidak bisa dikatakan layak, karena pengobatan hewan itu kan 14 hari, jika menuju Idul Adha itu tidak akan sampai.” tutupnya.(ct1)

Reporter : Afsal Muhammad

Editor : Ario Rosmana

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan