CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kondisi Hutan Kota Cianjur (Hukoci) di Desa Babakankaret, Kecamatan Cianjur, mengkhawatirkan. Setelah peralihan pengelolaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kepada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur, tidak ada pengelolaan yang intensif. Kondisinya malah cenderung terbengkalai.
“Ketika masih dikelola oleh DLH, Hukoci ada pengelolaannya walaupun belum maksimal. Seperti perawatan fasilitas yang ada, kebersihan dan yang lainnya,” papar Pengelola Hukoci, Elan Suherlan, saat diwawancara, Kamis (14/11/2019).
Ia menuturkan, semenjak pelimpahan penanggung jawab dari DLH ke Disparpora, sampai sekarang belum ada tindak lanjut pengelolaannya.
“Kira-kira sejak setahun yang lalu sampai sekarang Disparpora belum pernah mengelola Hukoci,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Hukoci sekarang menjadi sepi pengunjung. Menurutnya, hanya saat lauching saja pengunjung banyak yang datang.
“Setelah lauching, hanya tiga bulan lamanya Hukoci dikerumuni pengunjung,” terangnya.
Sempat ramai dengan adanya Car Free Day di sepanjang jalan utama Hukoci. Namun setelah Car Free Day didaerah Bojong dibuka lagi, Hukoci jadi kembali sepi.
Ia mengatakan, lahan seluas 12 hektar yang merupakan paru-paru kota Cianjur ini kini tidak terawat. Fasilitas pun banyak yang rusak. Seperti toilet, wahana berkuda, dan panahan.
“Flying fox juga tidak dipakai lagi, dulu alasannya belum ada asuransi apabila terjadi kecelakaan, namun hingga kini tidak jelas pengurusan asuransinya,” ungkapnya.
Di hari yang sama, Cianjur Update berusaha mengonfirmasi ke pihak terkait. Namun Kepala dan Sekertaris Disparpora Cianjur beserta kepala Bidang yang mengelola Hukoci, sedang tidak ada di kantornya pada.(yan)
