Gaya HidupTips dan Tutorial

Ini Tata Cara Lengkap Shalat Tahajud dan Keutamaannya

×

Ini Tata Cara Lengkap Shalat Tahajud dan Keutamaannya

Sebarkan artikel ini
Keutamaan dan tata cara shalat tahajud
DIKABUL: Salah satu keutamaan shalat tahajud adalah saat ia shalat kemudian berdoa, insya Allah doanya dikabulkan Allah, apalagi jika ia melakukannya di sepertiga malam yang terakhir. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM – Tahu gak sih kalau shalat sunnah tahajud itu adalah satu-satunya shalat sunnah yang perintahnya langsung dari Al-Quran? Maka dari itu kitaa harus tahu tata cara shalat tahajud.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al Israa: 79)

Shalat tahajud atau shalat malam dikerjakan sesudah tidur, dinamakan shalat tahajud, artinya terbangun malam. Jadi, kalau mau mengerjakan shalat tahajud, harus tidur terlebih dahulu. Waktunya terbentang mulai setelah isya sampai sebelum subuh dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir.

Shalat tahajud adalah kebiasaan orang-orang shaleh yang hatinya selalu berdampingan dengan Allah Swt.

Shalat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Rasulullah Saw terkadang melaksanakan 11 rakaat termasuk witir dan terkadang 13 rakaat termasuk witir.

Shalat tahajud memiki banyak sekali manfaat juga keutamaan. Di antara manfaat dan keutamaan shalat tahajud adalah jalan meraih ridha Allah, dikabulkannya doa-doa dan juga pencegah dari berbuat dosa.

Keutamaan Shalat Tahajud

Bahkan, karena banyaknya keutamaan dan manfaat shalat tahajud ini, Rasulullah Saw tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Lalu apa saja keutamaan dan manfaat shalat di sepertiga malam ini?

Tahajud, Shalat Sunnah Paling Utama

Tahajud yang juga disebut qiyamul lail atau shalat lail merupakan shalat sunnah yang paling utama. Sebagaimana sabda Rasulullah:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ

“Shalat yang paling afdhol setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. An Nasa’i)

Tahajud Kunci Masuk Surga

Rasulullah Saw bersabda:

“Sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi)

Kemuliaan dan Kewibawaan

Selain mendapatkan kedudukan mulia di akhirat nanti, orang-orang yang ahli shalat tahajud juga akan mendapatkan kedudukan yang mulia di dunia. Allah akan memberinya kemuliaan dan kewibawaan.

وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ
“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)

Menenangkan Hati

Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.”

Dipelihara Oleh Allah dari Segala Macam Bencana

Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah Swt akan memberikan sembilan macam kemuliaan, lima macam di dunia dan empat macam di akhirat.”

Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah Swt dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Menolak Penyakit

Di antara keutamaan tahajud adalah menolak penyakit. Dengan izin Allah, orang-orang yang mengamalkan shalat sunnah ini akan dijaga kesehatannya dan dijauhkan dari penyakit. Keutamaan ini telah terbukti secara medis.

Mendapatkan Kebaikan Dunia dan Akhirat

Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR Muslim).

Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya di dalam Taurat tertulis, ‘Sungguh Allah telah memberikan kepada orang-orang yang lambungnya jauh dari tempat tidur apa yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia, yakni apa yang tidak diketahui oleh Malaikat yang dekat kepada Allah dan nabi yang diutus-Nya.” (HR Al-Marwazi).

Thalhah bin Mashraf berkata, “Aku mendengar bila seorang laki-laki bangun di waktu malam untuk melakukan shalat malam, Malaikat memanggilnya, ‘Berbahagialah engkau karena engkau telah menempuh jalan para ahli ibadah sebelummu’.

Thalhah mengatakan lagi, “Malam itu pun berwasiat kepada malam setelahnya agar membangunkannya pada waktu di mana ia bangun.” Thalhah mengatakan lagi, “Kebaikan turun dari atas langit ke pembelahan rambutnya dan ada penyeru yang berseru, ‘Seandainya seorang yang bermunajat tahu siapa yang ia seru, maka ia tidak akan berpaling (dari munajatnya).” Atsar ini diriwayatkan oleh al-Aajuri dalam Fadhlu Qiyaamil Laili wat Tahajjud (Hal 58).

Doanya Dikabulkan

Orang yang mengerjakan shalat tahajud kemudian berdoa, insya Allah doanya dikabulkan Allah. Apalagi jika ia melakukannya di sepertiga malam yang terakhir.

Tata Cara Shalat Tahajud

Tata cara shalat tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada umumnya. Sebelum shalat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar, suci badan, pakaian dan tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat.

Secara ringkas, tata cara shalat tahajud sama dengan shalat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:

  • Niat
  • Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al-Qur’an.
  • (Rasulullah biasa membaca surat yang panjang)
  • Ruku dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al-Qur’an
  • (Rasulullah biasa membaca surat yang panjang)
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
  • Salam

Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Kemudian berdoa dan setelah itu ditutup dengan sholat witir.

Niat Shalat Tahajud

Lafadh niat shalat tahajud sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ
Artinya:
Aku niat shalat sunnah tahajjud dua raka’at karena Allah ta’ala.

Bacaan niat ini dibaca ketika hendak melakukan takbiratul ihram. Hukum membacanya adalah sunnah, bukan wajib. Maka jika sebelum takbir kita tidak membaca bacaan niat tersebut, hukumnya tetap sah.

Doa Shalat Tahajud

Doa setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir, waktu paling istijabah untuk berdoa.

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad).(ct7/sis)

Tinggalkan Balasan