banner 325x300
Berita

Inspiratif! Wisata Bunga Matahari Ciranjang Ternyata Dibangun Seorang Pemuda Milenial

×

Inspiratif! Wisata Bunga Matahari Ciranjang Ternyata Dibangun Seorang Pemuda Milenial

Sebarkan artikel ini
Inspiratif! Wisata Bunga Matahari Ciranjang Ternyata Dibangun Seorang Pemuda Milenial
INISIATOR: Asep Miftahul Falah (26), inisiator dibalik Kampung Wisata Bunga Matahari Desa Bungbulang, Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Ciranjang – Siapa sangka, wisata bunga matahari yang berada di sepanjang Jalan Kampung Bungbulang, Desa Nanggalamekar, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur dibangun oleh seorang pemuda milenial.

Bunga matahari berjejer rapih menghiasi pinggiran jalan dengan lebar kurang lebih dua meter dan panjang 300 meter membuat siapapun terpesona setiap datang ke lokasi tersebut.

Sekitar 3.500 bunga matahari dari bibit lokal dan bibit luar negeri menghiasi jalan kampung ini. Setiap yang datang ke sini akan disuguhkan pemandangan kuningnya bunga matahari saat akan memasuki jalan kampung.

Di sepanjang jalan, sebanyak 1.500 bunga matahari dari bibit lokal terhampar luas. Sementara 2.000 bunga dari bibit luar negeri seperti China, Jepang, dan Amerika akan ditemui di lingkungan perkampungan dengan warna berbeda.

Dibalik keindahan Wisata Bunga Matahari tersebut, ternyata ada ide brilian dari seorang pemuda lulusan S1 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang bertindak sebagai inisiatornya. Asep Miftahul Falah, di usia 26 tahun ia mampu menghidupkan kampungnya menjadi desa wisata yang kini banyak diburu warga dan viral di berbagai media sosial.

Awalnya, Asep sudah memiliki niat membuat desa wisata sejak 2017. Namun, mimpinya harus tertunda karena Asep harus melanjutkan pendidikan S2 di Guangxi Normal University, China.

Pada September 2020, kerangka mimpi itu perlahan mulai dibangun. Ternyata, ketua RW dan RT setempat mendukung upaya Asep. Akhirnya, Asep bersama masyarakat bahu membahu saling bergotong-royong mengumpulkan dana swadaya. Kurang lebih Rp6 juta terkumpul untuk membeli bibit tangkai bunga matahari.

“Awal mimpi atau konsep saya sudah sejak 2017 silam, tapi karena harus meneruskan pendidikan di China, saya tunda dulu. Barulah pada September 2020 memulai bersama masyarakat yang alhamdulillah didukung sepenuhnya,” ujar Asep, Selasa (22/12/2020).

Pembangunan Kampung Wisata Bunga Matahari ini tidak mudah. Perbedaan iklim yang agak membuat tumbuhnya bibit tangkai bunga matahari dari berbagai negara. Bahkan, Asep mengaku pernah menanam 1.500 bibit tangkai bunga matahari luar negeri namun hanya dua yang berhasil.

Namun, bibit tangkai lokal tidak terlalu sulit untuk ditanam. Terdapat perbedaan yang sedikit mencolok antara bibit lokal dan luar. Bibit lokal lama untuk mekar, namun waktu pemekaran bisa sampai dua bulan. Di sisi lain, bibit luar cepat mekar namun hanya dalam jangka waktu dua minggu saja bisa bertahan.

Namun, ia tidak akan berhenti di Kampung Bunga Matahari yang telah ia bangun. Ke depannya, Asep merencanakan akan membuat taman labirin dan taman tematik bunga matahari dengan luas lahan kurang lebih satu hektar.

“Insya Allah akan dibuat taman labirin dan tematik bunga matahari dengan luas lahan kurang lebih satu hektar,” paparnya.

Bahkan, wisatawan bebas datang guntuk berswafoto dan tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Hanya uang kebersihan yang diberikan seikhlasnya untuk perawatan serta menjaga lingkungan tetap bersih.

Hadirnya Kampung Wisata Bunga Matahari menarik masyarakat Kabupaten Cianjur. Dalam sehari, 200 orang bisa berdatangan ke lokasi tersebut dengan pembatasan jarak dan prokokol kesehatan. Di akhir pekan bahkan bisa naik sekitar 50 persen atau 500 orang.

Selain masyarakat dan perangkat RT serta RW. Pemerintah Desa (Pemdes) Nanggalamekar menjadi bagian pendukung terciptanya desa wisata tersebut. Hal itu disampaikan Kepala Desa Nanggalamekar, Hilman.

“Selain anak tersebut, inisiatif dari warga untuk menjadikan kampung tersebut sebagai destinasi wisata membuat mereka bergotong-royong untuk mewujudkannya,” ujar Hilman.

Pihaknya pun akan menata kampung di bawah kepemimpinannya agar lebih menarik lagi. ia mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan sekitar 20 jenis bunga matahari dengan warna yang bermacam-macam.

“Tak hanya itu, kami juga akan menata kampung ini dengan lukisan hingga jadi wisata kampung mural,” tandasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan