banner 325x300
Berita

Istri Ketua KPU Cianjur Disekap, Tangan Diikat Mulut Disumpal

×

Istri Ketua KPU Cianjur Disekap, Tangan Diikat Mulut Disumpal

Sebarkan artikel ini
Foto ilustrai. Sumber: Pixabay

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur — Istri Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur, Hilman Wahyudi, yang bernama Yanti, disekap dua orang tak dikenal, Kamis (23/5/2019) malam. Penyekapan itu terjadi di rumahnya di Kampung Karangtengah, RT 002 RW 009, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Saat itu Hilman sedang tidak ada di rumah, hanya ada istri dan anaknya yang masih kecil. Pelaku pun disebut menggunakan penutup muka saat beraksi.

Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Budi Nuryanto, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus dugaan penyekapan tersebut. Belum diketahui motif pelaku karena aksi mereka lebih dulu diketahui warga.

“Masih kami selidiki. Jika memang ada informasi terbaru, kami akan sampaikan lagi,” tuturnya saat diwawancara melalui telepon, Jumat (24/5/2019).

Kronologis istri Ketua KPU Cianjur disekap, kata Budi, pelaku masuk dari pintu depan yang tidak dikunci. Mereka pun mengikat Yanti dan menyeretnya ke bagian dalam rumah.

“Pelaku meminta korban untuk menelepon suaminya (Hilman, red), yang pada saat itu sedang tidak ada di rumah. Namun, pelaku belum sempat melanjutkan aksinya karena sudah diketahui warga,” tambahnya.

Budi menegaskan, penyebab istri Ketua KPU Cianjur disekap belum diketahui. “Intinya kami masih belum tahu motif pelaku itu apa,” tutupnya.

Tangan Diikat, Mulut Disumpal

Sementara itu seorang warga sekitar, Dadan Bunyamin (39), mengaku melihat posisi Yanti berada di belakang luar rumah. Tangan Yanti diikat pada tiang toren air dan mulutnya diikat pakai kain.

“Saya lewat belakang rumah, saya melihat Ibu Yanti teriak. Anaknya Aria masih di dalam,” tuturnya.

Pria yang sehari-hari berptofesi sebagai penjual mi ayam ini mengatakan, ia sempat melihat ke dalam rumah untuk mencari tahu keberadaan pelaku. Namun ia melihat di dalam rumah sudah tak ada para pelaku. Dadan langsung membawa anaknya ke tempat yang lebih aman.

“Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah,” kata Dadan.

Tak lama kemudian kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU. Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal saat Yanti menjalankan salat Isya.

“Pelakunya dua orang keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik,” kata Yanti. (ct1/riz)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan