banner 325x300
Berita

Jangan Sampai Terjadi Gelombang Kedua Covid-19 di Cianjur!

×

Jangan Sampai Terjadi Gelombang Kedua Covid-19 di Cianjur!

Sebarkan artikel ini

Jelang AKB, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Jelang masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal, masyarakat dinilai mulai lupa protokol kesehatan. Hal itu dianggap dapat menjadi pemicu adanya penyebaran virus Corona atau Covid-19 gelombang kedua di Cianjur.

banner 325x300

Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, bisa saja Kabupaten Cianjur terjadi gelombang kedua penularan Covid-19. Hal itu pun sudah terjadi di negara lain.

“Kalau udah ada pengalaman di negara lain kemungkinan itu bisa saja terjadi. Apalagi kalau masyarakatnya belum sepenuhnya patuh dengan aturan dari pemerintah,” ucap dia di Kantor Bawaslu Cianjur, Sabtu (27/06/2020).

Ia mengatakan, ketidakpatuhan dan euforia berlebihan dari masyarakat yang dapat menjadi faktor utama munculnya gelombang kedua Covid-19.

“Ketidakpatuhan atau euforia tang berlebihan dari masyarakat sehingga mereka lupa dengan protokol kesehatan yang herus dijalankan,” jelas dia.

Namun, bisa saja hal itu merupakan arah menuju ke Herd Immunity. Meski begitu pihaknya tidak menganjurkan Herd Immunity karena beresiko sangat besar bagi kematian masyarakat.

“Bisa, hanya saja kan herd immunity itu tindakan terakhir mungkin ya. Kita di bidang kesehatan tidak menganjurkan tentunya kalau menjalankan kebijakan ke arah herd immunity tentunya pasti akan ada angka kematian yang cukup besar. Walaupun nanti yang bertahan akan banyak.” tutupnya.

Jangan sampai sia-sia

Sementara itu, ketidakpatuhan yang sudah terlihat di masyarakat membuat mereka yang patuh merasa sia-sia berdiam diri di rumah. Padahal terhitung kurang lebih tiga bulan anjuran di rumah saja disosialisasikan.

“Kalau gini ya saya merasa sia-sia diem di rumah tiga bulan. Buat apa? Kalau pada akhirnya Covid belum beres tapi udah pada lepas protokol,” ujar Rahma, warga Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Senin (29/06/2020).

Ia pun merasa kasihan, terutama kepada tenaga medis yang sudah berupaya keras.

“Jelas. Tenaga medis itu kan dari awal ada sampai sekarang kerja terus, gadang terus. Di Cianjur banyak juga tenaga medis yang sampai sekarang gak bisa berkumpul dengan keluarganya.” tutupnya.(afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan